Solopos.com, JAKARTA — Momentum mudik di Indonesia ternyata tak hanya sebuah peristiwa sosial budaya dan religius. Tetapi juga memberi peristiwa ekonomi yang berimbas di seluruh sektor.
Ada 30 juta pemudik tiap tahun yang pulang kampung dan menggerakkan ekonomi hingga sekitar Rp90 triliun.
Adalah Institut Inovasi Sosial Indonesia (INSOS) dalam kajiannya yang dikutip, Sabtu (3/8/2013), menyebutkan pemudik indonesia telah lakukan investasi di desa saat mudik sebesar Rp 4,5 triliun.
Direktur INSOS Moh. Arifin Purwakananta menyatakan, baru 25% pemudik yang memanfatkat mudik untuk menginvestasikan sebagian dana yang dibawa ke desa. Padahal, kata Arifin, investasi mudiklah yang akan membawa perubahan signifikan pada pemberdayaan desa.
Arifin menambahkan, ada potensi dana investasi pemudik di desa ini meningkat hingga dua kali lipat, salah satunya dengan cara mengubah kebiasaan bagi-bagi uang di kampung dengan berinvestasi langsung.
Kajian INSOS menyebutkan perilaku sedekah apalagi dengan membawa uang lembar baru ke kampung halaman dan membagi-bagikan saat bersaturahmi secara total berjumlah Rp 18 triliun. Jika setengahnya atau 50% saja untuk investasi langsung, maka sudah terdapat dan sekitar Rp 9 triliun yang ditanam untuk kepentingan desa.
“Tentu saja kampanye Mudik Sambil Investasi di Desa (MINDA) ini harus dilakukan oleh banyak pihak termasuk pemerintah, pemerintah daerah dan menyapkan desa dengan berbagai kesiapan pemberdayaan,” katanya.
Investasi di desa diharapkan dapat menggerakkan sektor riil ekonomi desa seperti peternakan, pertanian, usaha kecil, home industi, perdagangan baik melalui koperasi maupun oleh pelaku ekonomi desa secara perorangan.