Soloraya
Rabu, 31 Juli 2013 - 03:05 WIB

PENYERGAPAN TERORIS TULUNGAGUNG : Polres Klaten Tunggu Hasil Tes DNA

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi berjaga di lokasi penyergapan terduga teroris di Jl Pahlawan Tulungagung, Jawa timur, Senin (22/7/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Sahlan Kurniawan)


Polisi berjaga di lokasi penyergapan terduga teroris di Jl Pahlawan Tulungagung, Jawa timur, Senin (22/7/2013). (JIBI/Solopos/Antara/Sahlan Kurniawan)

KLATEN—Polres Klaten hingga kini belum menerima hasil tes DNA terhadap terduga teroris yang ditembak mati di Tulungagung pada Senin (22/7/2013).

Advertisement

Kapolres Klaten, AKBP Y Ragil Heru Susetyo, mengaku belum bisa memastikan terduga teroris yang tewas di Tulungagung tersebut adalah Eko Suryanto, warga Dusun Ngluwih, Desa Kradenan, Kecamatan Trucuk atau Riza, warga Medan, Sumatra Utara.

“Belum jelas apakah itu Riza atau Eko karena kami belum menerima hasil tes DNA. Soal itu bukan kami yang mendalami, melainkan Densus 88 secara langsung,” ujar Ragil saat ditemui wartawan di Klaten, Selasa.

Ragil mengaku belum mendapatkan perintah dari Mabes Polri untuk mengamankan jalannya penguburan jasad terduga teroris itu jika terbukti pria yang tewas tersebut adalah Eko. Kendati demikian, dia mengaku siap menerjunkan anggota jika sewaktu-waktu diperintahkan mengamankan jalannya penguburan terduga teroris itu. “Kami selalu siap. Entah itu sekarang atau besok, kami siap. Itu sudah menjadi tugas pokok kami untuk siap kapan saja diminta,” ungkap Kapolres.

Advertisement

Hal senada juga dikemukakan Kapolsek Trucuk, AKP Teguh Yuwono. Menurutnya, belum jelasnya siapa terduga teroris yang tewas di Tulungagung tersebut membuat keluarga Eko belum menyiapkan prosesi pemakaman. “Biasanya tes DNA itu turun setelah dua pekan. Kami akan menunggu hasilnya bagaimana,” ujar Teguh.

Sebelumnya beredar kabar bahwa terduga teroris yang tewas ditembak di Tulungagung pada Senin lalu adalah Riza. Namun, akhir-akhir ini santer terdengar terduga teroris yang tewas bukanlah Riza, melainkan seorang bernama Eko Suryanto dari Ngluwih, Kredenan, Klaten.

Eko Suryanto dikenal sebagai pribadi yang santun. Pemuda 18 tahun itu mulai menghilang sejak 2 tahun silam sebelum dia lulus pendidikan menengah atas. Perwakilan keluarga Eko, Arkanul Islam, 41, mengungkapkan pihaknya tidak percaya jika ada salah satu kerabatnya yang terlibat kasus terorisme. Pihaknya juga mengaku tidak mengetahui tempat kejadian perkara (TKP) meninggalnya Eko.

Advertisement

“Kami dapat informasi dari kelurahan dan kepolisian beberapa hari lalu. Kami tidak yakin kalau Eko terkait dengan terorisme dan yang kami tahu dia berkepribadian santun,” ungkapnya saat ditemui wartawan di Ngluwih, Kradenan, Trucuk, Minggu (28/7/2013).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif