Soloraya
Rabu, 31 Juli 2013 - 16:12 WIB

JUKIR SOLO : 3.025 Juru Parkir di Solo Akan Berseragam Lurik

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — 3.025 orang juru parkir (jukir) di Solo segera berpenampilan baru, Kamis (1/8/2013). Seragam jukir yang selama ini identik dengan kemeja warna oranye bakal berganti lurik dan blangkon warna hitam. Untuk tahap awal, pergantian seragam tersebut menelan dana APBD hingga Rp182 juta.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menilai sudah waktunya seragam jukir diganti menyesuaikan karakteristik Solo. Rencananya, seragam baru ini akan mulai dikenakan 200 jukir Jl. Slamet Riyadi, Kamis. Tahun ini, Pemkot menganggarkan dana Rp182 juta untuk pembelian lurik dan blangkon bagi 1.400 jukir.

Advertisement

“Pakaian tradisional ini diharapkan bisa menjadi cerminan budaya Solo sebagai kota budaya,” ujarnya di tengah-tengah ratusan jukir saat sosialisasi di Loji Gandrung, Selasa (30/7/2013) petang.

Wali Kota mengatakan, pemberian lurik bagi jukir diberikan bertahap hingga akhir tahun. Berdasarkan data UPTD Perparkiran Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, jumlah jukir di Kota Bengawan mencapai 3.025 orang. Pihaknya berharap seragam baru itu mampu meningkatkan kinerja jukir dalam mewujudkan ketertiban lalu lintas kota. Terlebih, beberapa hari ke depan Solo dipastikan dipadati pemudik dari berbagai wilayah.

“Tugas jukir tidak sebatas terima Rp1.000-Rp2.000 selesai. Jukir harus mampu memberi kesan baik,” pesan Rudy.

Advertisement

Lebih lanjut, pihaknya meminta pengelola parkir juga menyediakan satu stel seragam lurik bagi para jukir. Sehingga, jukir bisa memiliki cadangan seragam untuk dipakai sehari-hari. Wali Kota mengimbau lurik dan blangkon dipakai setiap hari saat jukir melaksanaan tugas.
“Kalau cuma satu kan susah gantinya. Sesuai aturan, pengelola wajib memberi seragam bagi jukir,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Perparkiran Dishubkominfo, Anindita Prayoga, mengatakan desain lurik sudah melalui diskusi panjang dengan kaum budayawan. Pihaknya tak ingin disebut asal menerapkan kain tradisional tersebut sebagai pakaian jukir.

“Desainnya sudah melalui beragam konsultasi,” ujar dia. Rencananya, UPTD bakal mengajukan dana tambahan melalui APBD Perubahan 2013 untuk memfasilitasi jukir yang belum mendapat seragam di pengadaan awal.

Advertisement

“Kami akan mengajukan anggaran Rp190 juta. Jika disetujui, target seluruh jukir menggunakan lurik pada tahun ini bisa terealisasi,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif