Menjelang Hari Raya Idulfitri, Jeng Janeth,sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Salah satunya baju baru untuk anak semata wayangnya, Genduk Nicole. Sore itu, mereka pergi ke sebuah toko busana muslim dengan Jon Koplo, suaminya.
“Nduk, boleh milih sendiri, tapi aja seng larang yo. Dilihat harganya dulu?” pesen Janeth pada anaknya.
“Injeh bu, Genduk sekalian cari jilbab sekolah ya?” tanya Nicole.
“Injeh bu, Genduk sekalian cari jilbab sekolah ya?” tanya Nicole.
Setelah muter-muter dan pilah-pilih, akhirnya mereka semua dapat baju yang diinginkan dan segera menuju kasir. “Totalnya Rp510.000 bu,” ungkap Lady Cempluk, seorang kasir dengan ramah.
Janeth pun segera membayar dan diberi struck oleh Cempluk. “Mbak, ini yang harga Rp75.000 apa ya?” tanya Janeth kaget setelah melihat struck pembayaran
“Kuwi jilbab sekolahmu tha nduk? Tadi dilihat dulu gak harganya sebelum beli?” tanya Janeth setengah emosi. “Sudah tak lihat e bu,” jawab Nicole takut dimarahi ibunya.
“Kalo dituker boleh gak mbak?” tanya Janeth pada Cempluk. “Bisa dituker, tapi harus dengan jilbab seharga ini bu,” jawab Cempluk.
Setelah sampai parkiran, Janeth masih ngedumel. “Mau kan wes ibu pesen, dilihat dulu harganya,” omel Janeth.
“Tadi udah Nicole lihat bu, tak kira Rp7.500, ternyata Rp75.000?” jawab Nicole.
Intan Dewi
Condongcatur, Sleman