SOLOPOS.COM - Penulis buku Kafe Cinta, Dion ‘catatansiDoy’, saat membagikan pengalamannya menulis bagi peserta #Creative Charity di Sky Lounge, Amarelo Hotel, Selasa (30/7/2013) sore. (Mahardini Nur Afifah/JIBI/Solopos)
Penulis buku Kafe Cinta, Dion ‘catatansiDoy’, saat membagikan pengalamannya menulis bagi peserta #Creative Charity di Sky Lounge, Amarelo Hotel, Selasa (30/7/2013) sore. (Mahardini Nur Afifah/JIBI/Solopos)
Solopos.com, SOLO – Alitt Shitlicious Susanto bagi-bagi ilmu diSolo. Penulis yang menjadi pembicara di workshop Creative Charity, Selasa (30/7/2013) membagi tips-tipsnya. Salah satunya ketika dia patah hati justru bisa menghasilkan royalty.
“Enak lo patah hati. Bisa berujung royalti. Makanya di setiap buku saya selalu ada nama cewek yang beda. Dan sekarang ada buku baru yang baru saya tulis. Tapi sampai sekarang belum kelar juga, soalnya belum ada pacar,” kelakar Alitt Susanto saat membagikan pengalaman menulis bagi peserta #Creative Charity di Sky Lounge, Amarelo Hotel, Selasa (30/7) sore.
Penulis yang beken dengan nama pena Alitt ‘Shitlicious’ ini mengaku pengalamannya patah hati dengan pujaan hatinya bisa mendatangkan keuntungan materi.
Penulis yang beken dengan nama pena Alitt ‘Shitlicious’ ini mengaku pengalamannya patah hati dengan pujaan hatinya bisa mendatangkan keuntungan materi.
Alitt menuliskan salah satu kisah asmaranya yang pahit melalui buku. Hasilnya, tak hanya keuntungan materi yang ia dapat, namun namanya juga makin dikenal publik, utamanya di dunia maya.
Penggalian ide menulis bisa berasal dari mana saja. Tak harus dari pengalaman pribadi, namun bisa juga dari pengalaman orang lain. Kejadian yang tidak mengenakan di tangan sejumlah penulis muda menjadi salah satu ide dasar menulis cerita nonfiksi komedi. Salah satunya bagi penulis, blogger sekaligus komik yang saat ini berdomisili di Jogja, Alitt ‘Shitlicious’.
Galang Dana
Penulis Skripshit, Kisah Sesat Mahasiswa Abadi ini menyambangi Kota Bengawan dalam rangkaian tur jalur darat #Creative Charity gagasannya. Dalam kegiatan yang dilakoninya sejak Rabu (17/7) lalu, Alitt menularkan virus menulis kreatif ke Jogja, Jember, Semarang, Surabaya, Malang, Klaten dan Solo.
Dalam kesempatan ini Alitt juga menggalang dana untuk menyumbang anak-anak di panti asuhan melalui donasi yang ia kumpulkan dari seminar gratis di tiap kota. 50 peserta yang hadir dalam seminar ini dijejali materi seputar penggalian ide, pengembangan konflik melalui emosi, sampai teknik menyajikan cerita komedi.
Berbeda dari Alitt yang menyampaikan materi seminar ala komik, penulis buku Kafe Cinta, Dion ‘catatansiDoy’ lebih kalem dan serius memberikan materi penulisan kisah fiksi. Dion banyak memberikan pelajaran seputar memulai langkah persiapan menulis hingga membagikan pengalamannya menembus jalur penerbit.
“Menulis itu sama kayak kita pdkt [pendekatan]. Kalau proses pdkt-nya bagus, kita pasti sukses pacarannya. Jangan lupa tentukan genre dulu sebelum mulai nulis. Jujur sama diri sendiri apa yang mau ditulis,” katanya saat memberikan materi.
Editor in Chief Gagas Media dan Bukune, Windy Ariestanty, juga memberikan tips bagi pemula yang ingin sukses menembus dunia penerbitan. Semua materi dan tanya jawab dibeberkan kepada peserta dalam waktu dua jam.
Peserta yang rata-rata pelajar SMA dan mahasiswa mengaku puas dengan pelatihan gratisan ini. Salah satunya Faradita, 19. Mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS Solo ini mengaku senang mengikuti kelas penulisan kreatif.
“Dulu pernah ikut kelas Raditya Dika. Yang ini asyik juga. Saya tertarik dengan pengisi acaranya dan materinya tentunya,” pungkasnya.
