SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, SOLO — Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Solo terpaksa menahan kiriman permintaan kantong darah yang datang dari daerah luar Solo. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi ledakan permintaan darah dalam Kota Solo selama arus Lebaran.
Kasi Humas PMI Cabang Solo Riki Mizam yang ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (29/7/2013), memastikan persediaan darah untuk wilayah Solo aman hingga H+7 Lebaran nanti. Hingga Senin siang, total persediaan darah mencapai 2.488 kantong.
“Ada permintaan dari daerah luar ke kami, tapi kami pending tidak kirim karena kami menjaga stok untuk Solo sendiri,” katanya.
Riki menyebutkan persedian darah di PMI saat ini untuk golongan A mencapai 450 kantong, B 1.177, O 595, dan AB 266 kantong. Jumlah ini cukup hingga H+7 Lebaran mendatang. Riki mamaparkan, persediaan darah di PMI dinyatakan aman bila jumlah persedian 1.000-1.500 kantong. Kendati demikian, persediaan darah di PMI yang mencapai 2.488 belum bisa dikatakan aman, mengingat stok itu hanya dialokasikan bagi kebutuhan darah di rumah sakit di Kota Solo.
Dijelaskannya, permintaan darah di PMI paling banyak darah golongan A dan O. Sedangkan darah AB permintaan sedikit.
“Kami terus jemput bola ke pendonor guna memenuhi stok kebutuhan darah. Jangan sampai saat ada ledakan permintaan stok menipis,” katanya.
Diakuinya, selama Ramadan jumlah pendonor turun. Sementara permintaan darah diprediksi akan meningkat pada arus mudik dan balik Lebaran mendatang. Biasanya dalam peristiwa mudik dan balik banyak terjadi traffic accident atau kecelakaan yang angkanya bertambah. Akibatnya, stok darah diperkirakan akan terus terkuras memenuhi kebutuhan tersebut.
Guna memenuhi stok darah itu, PMI melakukan berbagai kegiatan aksi bakti sosial donor darah bagi jemaat-jemaat gereja.
“Kami telah menggalang aksi donor darah, seperti belum lama ini kerja sama dengan gereja untuk menambah stok darah PMI. Hasilnya ya lumayan stok bisa bertambah,” tuturnya.
