News
Senin, 29 Juli 2013 - 18:43 WIB

KESAKSIAN RACHEL DOUGALL : Di Penjara Bali, Narapidana Bisa Ditemani Pelacur Semalaman

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto dokumentasi Rachel Dougall saat berada di balik terali besi LP Krobokan, Bali. (dailymail.co.uk)

Foto dokumentasi Rachel Dougall saat berada di balik terali besi LP Krobokan, Bali. (dailymail.co.uk)

Solopos.com, SOLO — Cobaan sepertinya tak henti mendera insan pemasyarakatan Indonesia. Rachel Dougall seorang warga Inggris yang pernah dipenjara di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Krobokan Bali karena kasus narkotika dan obat-obatan berbahaya, akhir pekan lalu, mengungkap pengakuan yang kembali mencoreng insan pemasyarakatan Indonesia.

Advertisement

Pengakuan yang antara lain dimuat laman aneka berita Dailymail, Minggu (28/7/2013) lalu itu, bagaikan tambahan dalam rangkaian publikasi buruk sistem permasyarakatan Indonedia. Kabar itu beredar tak lama setelah model majalah dewasa Vanny Rossyane mengungkap kesaksian adanya diskriminasi perlakuan negara terhadap narapidana LP Narkotika Cipinang Jakarta yang mampu membayar uang suap.

Padahal pengakuan Vanny terkait mantan pacarnya, terpidana mati kasus kepemilikan 1,4 juta butir ekstasi Freddy Budiman itu beredar sebelum seluruh narapidana pelarian LP Tanjung Gusta Medan kembali tertangkap. Alhasil, tepat rasanya insan pemasyarakatan Indonesia disebut tak putus dirundung malang.

Kepada media massa negerinya, Rachel Dougall yang baru sekitar satu bulan ini bebas dari LP Krobokan Bali itu menceritakan pengalamannya selama satu tahun menjalani hukuman gara-gara mencoba menyelundupkan kokain senilai £1.600.000 atau sekitar Rp25 miliar. Dougall menyebut kehidupannya sebagai satu dari 286 warga binaan berkulit putih di LP Kerobokan kala itu sangat memprihatinkan.

Advertisement

“Sebagian besar perempuan di sana [Kerobokan], memakai obat-obatan, hampir setiap hari,” ungkap Dougall sebagaimana dikutip Dailymail. Asalkan punya uang, kata dia, penjaga akan memberikan apa pun yang diinginkan warga binaan. Narapidana di penjara pria, menurut dia bahkan bisa minta ditemani pelacur selama semalaman di sel.

Nah, rupanya skandal seksual yang diungkapkan Vanny Rossyane bukan hanya terjadi di LP Cipinang. Di LP Krobokan yang dijuluki Dougall sebagai “Hotel K” pun tak jauh berbeda…

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif