SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
olopos.com, SOLO — Ratusan lampu ting dalam Festival Ting Selikuran 2013 mewarnai Jl. Slamet Riyadi, Senin (29/7) malam.
Beragam replika masjid berukuran mini ikut diarak dalam gelaran ke-2 oleh Pemkot Solo tersebut.
Rute kirab menyusuri Jl. Jenderal Sudirman, Jl Slamet Riyadi dan berakhir di Plasa Sriwedari
Tak ayal, ribuan warga Solo ikut memadari di kanan-kiri jalanan yang menjadi rute gelaran tersebut. Sementara, Plasa Sriwedari siap menyambut arak-arakan karnaval itu.
Meski persiapan hanya beberapa hari, antusias peserta karnaval dibuktikan dengan aneka ragam bentuk lampu ting dan beragam replika unik yang ikut diarak.
“Filosofi ting itu mampu memberikan penerangan pada saat diperlukan. Meski jarang digunakan tapi sesekali waktu sangat dibutuhkan. Sehingga harus tetap dilestarikan dan diopeni agara membawa manfaat kepada masyarakat,” ucap Walik Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, dalam sambutannya yang dibacakan oleh kepala Disbudpar Solo, Widdi Srihanto.
Acara yang kental bernuansa religi tersebut disuguhkan dalam festival yang sarat makna yang melambangkan budaya Kota Solo. Tak hanya umat muslim, seluruh warga Solo bisa menikmati sajian kebudayaan yang apik itu.
“Ting itu bermakna madangi pelita, yang diharapkan bisa menerangi Kota Solo dan seluruh warga Solo. Harapannya Kota Solo selalu terang, lancar dan tradisi serupa akan terus dilestarikan. Ke depan acara akan tetap kami laksanakan dengan menggandeng Keraton Solo seperti beberapa tahun sebelumnya,” ucap Kepala Disbudpar, Widdi Srihanto.
Seorang pengunjung, Ahmad, 27, mengatakan pertunjukan sangat unik dengan melestarikan budaya. Nuansa Ramadan terasa kental dengan mengusung replika masjid.
“Nuansa tradisi masih sangat kental dengan adanya musik bambu yang mengingatkan saat masih kecil,” ucap warga Colomadu, Karanganyar tersebut. Binti Sholikah/JIBI/Solopos