News
Sabtu, 27 Juli 2013 - 04:37 WIB

KUDETA MESIR : Demonstrasi 2 Kubu Picu Bentrok di Berbagai Kota

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Massa penentang Morsi memenuhi Lapangan Tahrir, Kota Kairo, Mesir, Jumat (26/7/2013). (JIBI/Solopos/Reuters/Mohamed Abd El Ghany)

Massa penentang Morsi memenuhi Lapangan Tahrir, Kota Kairo, Mesir, Jumat (26/7/2013). (JIBI/Solopos/Reuters/Mohamed Abd El Ghany)

Solopos.com, KAIRO — Seruan Menteri Pertahanan yang juga Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdel Fatah Al Sisi kepada pengunjuk rasa penentang Presiden Mesir terguling Mohamed Morsi agar berdemonstrasi guna memberikan mandat kepada militer untuk menghadapi kekerasan dan teror, Jumat (26/7/2013), berbuah ricuh. Bentrokan massa pendukung dan penentang Morsi tak terhindarkan. Satu orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya cedera.

Advertisement

Kementerian Kesehatan Mesir menyebutkan korban tewas itu jatuh di Kota Iskandariah (240 km utara Kairo). Ratusan orang lain cedera dalam bentrok dua kubu warga sebangsa itu. Jumlah korban juwa dimungkinkan bertambah karena banyak korban menderita luka parah akibat lemparan batu dan serpihan peluru dari tembakan gas air mata.

Dua kubu berseberangan itu, Jumat kemarin, sama-sama turun ke jalan untuk berunjuk rasa. Demonstrasi dua kubu itu bukan hanya terjadi di Kairo, tetapi juga di berbagai kota lain di provinsi berbeda. Buntutnya, bentrok tak terhindarkan, selain di Iskandariyah, nentrokan serupa juga dilaporkan pecah di Shobra Khaima, Kairo, dan Asiut (375 km selatan Kairo).

Kubu pro tentara menyuarakan pemberantasan teroris, sementara pendukung Ikhwanul Muslimin menuntut pengembalian keabsahan Presiden Morsi. Pendukung Morsi melancarkan unjuk rasa di lebih 30 bundaran Kota Kairo termasuk bundaran Al Nahdhah, Kairo barat, dan Bundaran Rabiah Adawiyah di Kairo timur yang didudukinya sejak Moursi digulingkan dalam kudeta militer awal bulan ini. Sedangkan pendukung tentara berkonsentrasi di Bundaran Tahrir pusat kota Kairo, dan Istana Al Ettihadiyah Kairo timur, tempat presiden transisi Adly Mansour berkantor.

Advertisement

Massa pendukung Morsi memenuhi lapangan depan Masjid Rabiah Adawiyah, Kota Kairo, Mesir, Jumat (26/7/2013). (JIBI/Solopos/Reuters_/Amr Abdallah Dalsh)

Syeikh Agung Al Azhar Prof Dr Ahmed Al Tayeb mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan melakukan unjuk rasa secara damai. Demo antiteroris itu merupakan realisasi dari seruan Menteri Pertahanan/Panglima Angkatan Bersenjata Jenderal Abdel Fatah Al Sisi pada Rabu lalu. Tujuan seruan demo oleh Jenderal Al Sisi adalah untuk mendapatkan apa yang disebutnya “mandat” memberantas teroris. Para pengulas berita menilai bahwa teroris yang dimaksud Al Sisi adalah Ikhwanul Muslimin pendukung Morsi yang terus melancarkan protes atas kudeta yang dilakukannya 3 Juli lalu.

Jenderal Al Sisi, Kamis (25/7/2013), mengultimatum 48 jam kepada Ikhwanul Muslimin untuk membubarkan diri dari pendudukan di Bundaran Rabiah Adawiyah, Kairo timur, dan Bundaran Al Nahdhah, Kairo barat. Menanggapi ultimatum itu, Ikhwanul Muslimin berikrar akan terus menduduki Bundaran Rabiah hingga tuntutan mereka dipenuhi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif