Soloraya
Sabtu, 27 Juli 2013 - 22:24 WIB

IMBAS ERUPSI GUNUNG MERAPI : Proyek Jalan Suroteleng, Boyolali Selesai Sebelum Lebaran

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proyek jalan Suroteleng, Boyolali. (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Proyek jalan Suroteleng, Boyolali. (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Sejumlah warga Dusun/Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, berharap perbaikan jalan penghubung Desa Suroteleng dan Desa Samiran dapat selesai sebelum Lebaran tiba.

Advertisement

Sebagai informasi, jembatan permanen yang menghubungkan dua desa di jalur itu rusak akibat erupsi Gunung Merapi 2010 lalu. Pemerintah kemudian memperbaiki jembatan yang melintang di atas Kali Jambon tersebut. Namun tak lama setelah perbaikan selesai, jalan yang berada tak jauh dari jembatan itu ambrol, bahkan jalan nyaris putus karena dihantam banjir lahar dingin paskaerupsi Merapi. Kondisi tersebut membuat warga Dusun Suroteleng terisolasi karena jalur tersebut merupakan akses terdekat ke Kecamatan Selo.

Jalur lain, warga yang hendak menuju kecamatan harus turun terlebih dulu lewat wilayah Cepogo dengan jarak sekitar 15 kilometer (km) hingga 20 km.

”Kalau melewati jembatan Jambon ini hanya sekitar empat kilometer,” tutur salah seorang warga dusun setempat, Teguh, 34, kepada wartawan, Sabtu (27/7/2013).

Advertisement

Diakui Teguh, sejak jalur tersebut nyaris putus, perekonomian warga Desa Suroteleng sempat lesu karena jalan itu tidak dapat dilalui kendaraan pengangkut sayuran. Warga setempat lantas membuat jalan darurat dengan bambu yang bisa dilalui. Namun sudah sejak sebulan terakhir, perbaikan jalan yang ambrol di lokasi tersebut mulai dilaksanakan. Rehab jalan dimulai dengan membuat talut sepanjang 42 meter dan tinggi enam meter.

”Setelah talut dibuat, jalan yang ambrol ditimbun menggunakan tanah yang dipadatkan, selanjutnya ditutup menggunakan cor,” jelas kontraktor pembangunan talut, Wiroso.

Menurut dia, rencananya pembangunan tersebut selesai sebelum Lebaran nanti. Sebab, jalur tersebut selain jalur evakuasi, juga akan menjadi jalur mudik bagi warga Desa Suroteleng. Sehingga untuk mengejar target tersebut, Wiroso mengatakan pihaknya tetap mengerjakan proyek itu selama Ramadan ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif