Harianjogja.com, JOGJA – Dinas Kesehatan Kota Jogja merencanakan penambahan kegiatan “fogging” atau pengasapan untuk mencegah semakin merebaknya penyakit demam berdarah dan chikungunya di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tuty Setyowati menjelaskan pada anggaran murni, hanya akan dilakukan 500 kegiatan fogging. “Namun pada anggaran perubahan 2013 direncanakan penambahan menjadi 550 kegiatan,” katanya, Jumat (26/7/2013).
Upaya ini dilakukan karena kasus Demam Berdarah (DB) dan chikungunya di Kota Jogja meningkat.
Berdasarkan penyelidikan epidemologi, sudah dinyatakan perlu dilakukan fogging untuk memberantas nyamuk pembawa virus penyakit demam berdarah dan chikungunya.
Selain upaya fogging untuk memberantas nyamuk pembawa virus demam berdarah dan chikungunya, Dinas Kesehatan juga meminta masyarakat untuk mengoptimalkan pemberantasan sarang nyamuk dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Tuty menyebut, masyarakat Kota Jogja sudah mengetahui penerapan PHBS yang baik di lingkungannya, hanya saja pelaksanaannya belum optimal sehingga saat musim kemarau yang kerap disertai hujan seperti saat ini, masih banyak genangan yang bisa digunakan nyamuk berkembang biak.
“Kami juga akan bekerja sama dengan masjid-masjid yang ada di wilayah untuk turut menyosialisasikan ajakan penerapan PHBS di lingkungan masing-masing. Begitu pula dengan sekolah akan diajak bekerja sama,” katanya.
Selain permukiman, Dinas Kesehatan Kota Jogja juga rutin memantau angka bebas jentik di hotel-hotel sebagai salah satu syarat untuk memperoleh atau mempertahankan sertifikat laik sehat.