Solopos-fm
Rabu, 24 Juli 2013 - 13:42 WIB

PENGEMIS MUSIMAN : "Mengemis, Budaya Orang Tak Tahu Malu"

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengemis (Dok/JIBI)

Ilustrasi Pengemis (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Warga meminta Pemerintah Kota menertibkan koordinator pengemis yang mengorganisir pengemis di Solo. Warga juga menyayangkan banyaknya orang yang sehat secara fisik, namun memilih mengemis sebagai profesi.

Advertisement

Hal itu terungkap dalam Dinamika 103 SOLOPOS FM, Rabu (24/7/2013) yang menyoal mengenai “Maraknya Pengemis Musiman saat Ramadan dan Lebaran.”

Seorang pendengar SOLOPOS FM, Eka Budhi Sulistyo via twitter menuturkan pendapatnya.

“Saya pernah melihat rombongan pengemis di drop koordinator. Tugas aparat dan Pemda untuk mengatasi dan menindak koordinator.”

Advertisement

Sementara warga Karanganyar, Widy mengaku sebelum memberi pengemis, melihat kondisi pengemis terlebih dahulu. “Kita lihat dulu, kalau dia usia pasca produktif atau cacat bolehlah. Tapi kalau usia produktif dan sehat ya tidak lah,” katanya.

Sedangkan warga Telukan, Tari menilai mengemis adalah budaya orang tidak tahu malu. Senada diungkapkan warga Kalijambe, Aman yang meminta Pemerintah melarang pengemis.

“Pengemis sebaiknya dilarang saja. Menurut saya ini merupakan penyakit sosial. Untuk orang yang jompo, tidak mampu, kaum dhuafa menjadi tanggungjawab pemerintah. Bagi orang yang mampu jika ingin beramal, sedekah atau zakat sebaiknya ke lembaga resmi atau yayasan sosial,” tegasnya.

Advertisement

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Solo berjanji akan berkoordinasi dengan Satpol PP se-Soloraya untuk mengatasi pengemis dadakan yang muncul saat ramadhan dan lebaran. Kepala Satpol PP Kota Solo, Sutarjo mengatakan, hal itu dilakukan agar para pengemis dan gelandangan yang berasal dari luar kota Solo dapat ditertibkan dan tidak masuk serta menggelandang di Solo.

Sementara itu terkait dengan banyaknya pengemis yang membawa anak-anak atau pengemis anak, Sutarjo mengatakan akan melakukan home visit untuk mengetahui kondisi keluarga pengemis anak tersebut.

Advertisement
Kata Kunci : Pengemis PENGEMIS MUSIMAN
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif