SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)
Solopos.com, SRAGEN–Persiapan menjelang seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) ternyata tak hanya dilakukan oleh para calon pendaftar. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen rupanya juga melakukan sejumlah persiapan. Pasalnya, menjelang CPNS, Disnakertrans biasanya diserbu ratusan calon pendaftar yang ingin mengajukan pembuatan kartu kuning.
Kepala Seksi (Kasie) Informasi Pasar Kerja (IPK) dan Bursa Kerja (BK), Disnakertrans Sragen, Tarwaka, Selasa (23/7/2013), menjelaskan siklus pengajuan kartu kuning selalu sama. Setiap pertengahan tahun hingga September, jumlah pengajuan selalu bertambah. Pasalnya, terjadi penambahan calon tenaga kerja yang berasal dari anak-anak sekolah yang baru lulus. Ditambah kabar mengenai perekrutan CPNS yang biasanya muncul pada pertengahan tahun.
Menurut Tarwaka, mereka sudah melakukan sejumlah persiapan mengantisipasi membludaknya jumlah pengajuan kartu kuning pasca-pengumuman resmi perekrutan CPNS nanti. Pihaknya menyediakan sekitar 5.000 kartu kuning siap pakai yang sudah dicetak sebagian. Tak hanya itu, ia juga menyiapkan seperangkat alat komputer yang nantinya bisa dimanfaatkan para pencari kartu kuning untuk entry data.
“Entry data biasanya dilakukan oleh empat operator yang saat ini sudah siap. Nanti kalau ramai, lima unit komputer lainnya yang biasanya digunakan untuk bursa tenaga kerja itu juga bisa dimanfaatkan oleh para pencari kartu kuning,” tegasnya.
Lebih lanjut, menurut Tarwaka, pencari kartu kuning sepekan terakhir mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa. Jika pada hari biasa jumlah pemohon hanya sekitar 30 orang per hari, Selasa (22/7/2013), lalu meningkat menjadi sekitar 80 orang sehari. Ia memaklumi penambahan jumlah pemohon tersebut karena rata-rata mengajukan permohonan kartu kuning dengan tujuan mendaftar CPNS.
Berdasarkan data di Bidang IPK dan BK, jumlah pemohon kartu kuning di Disnakertrans mengalami peningkatan setiap bulannya. Pada Bulan April, jumlahnya sekitar 519 pemohon. Meningkat menjadi 680 pemohon pada Mei dan bertambah menjadi sekitar 716 pada Juni. Sementara, pada pertengahan Juli ini jumlah pemohon sudah mencapai 683 orang.
