Solopos.com, SOLO — Permintaan uang baru dari kalangan bank perkreditan rakyat (BPR) dan instansi pemerintah di Solo mulai meningkat.
Bahkan, uang yang sudah diminta kalangan BPR nilainya lebih tinggi dari nilai penukaran uang langsung dari masyarakat di Kantor Bank Indonesia (BI) Solo. Per Kamis (18/7/2013), BPR sudah mengambil uang baru senilai Rp17,556 miliar. Uang ini nantinya juga akan digunakan untuk melayani penukaran dari nasabah BPR masing-masing.
“Dari BPR, yang paling banyak diminati adalah pecahan Rp10.000-an, mencapai Rp7,289 miliar, ” ungkap Kasir I BI Solo, Agus Indra Jayanto, saat ditemui Solopos.com, Senin (22/7/2013).
Selanjutnya, instansi pemerintah daerah termasuk TNI/Polri yang sudah meminta langsung ke Kantor BI Solo baru berkisar Rp2,519 miliar.
Sementara seperti dikabarkan sebelumnya, penukaran uang baru di Kantor Bank Indonesia (BI) Solo makin dipadati warga. Diperkirakan, penukar uang bisa mencapai angka 800 orang per harinya. Dari data yang dihimpun Solopos.com, Senin, selama enam hari terakhir, nilai penukaran uang baru oleh masyarakat umum di BI Solo sudah terealisasi Rp11,719 miliar. Rata-rata modal yang dikeluarkan per harinya mencapai Rp4 miliar. Dari nilai tersebut, uang pecahan Rp5.000-an paling banyak diminati.
“Permintaan pecahan Rp5.000-an oleh masyarakat sudah mencapai Rp5,875 miliar. Kemudian, pecahan Rp2.000-an juga banyak diminati nilainya sudah mencapai Rp3,196 miliar,” kata Kasir I BI Solo, Agus Indra Jayanto, saat ditemui Solopos.com, Senin.