Jogja
Senin, 22 Juli 2013 - 11:37 WIB

Kasus Gizi Buruk di Gunungkidul Menurun

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Ilustrasi

JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto
Ilustrasi

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL – Masalah gizi buruk anak khusunya usia 0-59 bulan di Gunungkidul terus menunjukkan progres yang baik. Dari tahun ke tahun kasus gizi buruk selalu menurun.

Advertisement

Kepala Seksi (Kasi) Bina Gizi Dinas Kesehatan Gunungkidul, Usmanto mengatakan pada 2012, kasus gizi buruk 242 sedangkan gizi kurang 3.254 ada kasus.

Pada Januari hingga Juli 2013 tercatat 199 kasus (0,57%) dan gizi kurang 2.780 (8,01%). Angka tersebut didapat dari pemeriksaan terhadap 34.701 balita dari 38.633 balita yang ada di Gunungkidul.

“Data pada 2013 ini merupakan hasil laporan dari setiap kecamatan di Gunungkidul. Data ini masih akan kami verifikasi lagi dengan melakukan kunjungan langsung. Biasanya hasil verifikasi selalu di bawah data kasar yang dikirim,” papar dia, Jumat (19/7).

Advertisement

Usman menilai angka tersebut merupakan tanda yang bagus karena angka tersebut di bawah angka standar nasional yakni 15% yang merupakan gabungan dari kasus gizi buruk dan gizi kurang. Sedangkan menurut angka MDGs yakni 1%, kasus gizi buruk di Gunungkidul sangat kecil.

“Setiap tahun kami selalu melakukan intervensi berupa pemulihan makanan untuk meningkatkan status gizi kepada baita dengan gizi buruk sehingga kasus gizi buruk terus menurun. Kami memang telah mencapai target tapi kami akan terus berusaha agar angka terus turun,” papar dia.

Usman menambahkan banyak faktor yang memicu kasus gizi buruk maupun gizi kurang. Beberapa faktor tersebut yakni status kesehatan, sosial ekonomi, kelainan bawaan, penyakit kronis serta penyakit akut. Usaha yang getol dilakukan selain intervensi juga dengan sosialisasi mengenai gizi berimbang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif