Umum
Minggu, 21 Juli 2013 - 22:16 WIB

IMPOR DAGING SAPI : Ternak Jatim Diselundupkan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging. (JIBI/Solopos/Antara)

Ilustrasi daging (Dok/JIBI)

Solopos.com, SURABAYA — Paguyuban pedagang daging Jawa Timur mensinyalir harga jual daging sapi tinggi karena jagal sulit menemukan sapi akibat penyelundupan ke luar daerah.

Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Jawa Timur Muthowif menguraikan tingginya harga daging disebabkan pemotong sulit menemukan sapi.
“Ada kecenderungan sapi diselundupkan ke luar daerah. Di Kraksaan Probolinggo sering diselundupkan ke Kalimantan, bisa empat truk per pekan,” jelasnya, Minggu (21/7/2013).
Harga daging sapi di Surabaya mencapai Rp90.000/kilogram untuk kelas super dan Rp85.000/kilogram untuk kualitas menengah.
Direktur Jasa Niaga Rumah Potong Hewan Lutfi Rachmad menguraikan sapi yang dipotong di Jawa Timur mayoritas afkir dan sapi betina.
“Harga timbang hidup [sapi bagus] 35.000/kg, sapi afkir di bawah 34.000/kg, itu menyebabkan harga dijual tinggi seperti sekarang,” tambahnya.
Dia menguraikan harga sapi di lapangan mahal karena memang sapi sulit ditemukan. Sapi kualitas bagus cenderung disimpan dan dijual ke luar daerah karena pertimbangan harga.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap operasi pasar daging sapi yang dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog) berhasil menekan harga.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur Budi Setiawan menuturkan bila operasi stabilisasi daging berhasil dilakukan maka harga di Jatim juga stabil.
“Kalau di luar daerah harga tidak tinggi maka sapi dari daerah penghasil seperti di Jawa Timur tidak akan dijual ke luar daerah. Otomatis harga juga turun,” jelasnya.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif