News
Kamis, 18 Juli 2013 - 22:56 WIB

Razia Liar Dilawan Warga, 2 Orang Dikabarkan Tewas, Rombongan FPI Terkepung

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lokasi Sukorejo Kabupaten Kendal Jawa Tengah (sman1sukorejo.sch.id)

Solopos.com, KENDAL — Sejumlah aktivis organisasi kemasyarakatan Front Pembela Islam asal Temanggung terlibat bentrok dengan puluhan warga Kecamatan Patean dan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Kamis (18/7). Laman berita Tempo.co menyebutkan setidaknya dua orang tewas akibat insiden itu.

Advertisement

Bentrok itu meletus sekitar pukul 14.00 WIB. Keterangan resmi polisi yang disampaikan Kapolres Kendal AKBP Asep Jenal menyebutkan bentrok itu dipicu kecelakaan lau lintas. “Ini masyarakat terluka, ibu-ibu dia ditabrak konvoi FPI,” ungkap Asep saat dimintai konfirmasi oleh wartawan.

Menurut dia, kecelakaan lalu lintas itu memicu keributan. Warga berkerumun dan terjadi perselisihan antara rombongan FPI dengan warga. “Enggak ada yang tewas, hanya terluka, sudah dirawat di rumah sakit,” jelas Asep yang hingga malam masih bersiaga bersama jajarannya yang dibantu serdadu TNI di sekitar alun-alun, Sukorejo, Kendal.

Ia mengaku menjaga sejumlah anggota FPI yang terkepung di masjid dekat alun-alun itu. Negosiasi damai, menurut dia terus dilakukan. Berbeda dengan keterangan resmi polisi itu, Tempo.co melansir pengepungan masjid itu berawal dari insiden yang menyebabkan terbunuhnya seorang warga dan seorang anggota FPI.

Advertisement

Tak jauh berbeda dengan keterangan resmi kepolisian, insiden itu memang berawal dari tertabraknya seorang warga oleh rombongan FPI yang baru selesai melakukan razia di lokasi yang mereka anggap maksian karena menyelenggarakan prostitusi. Bukannya menolong korban, rombongan itu justru kabur ke arah Temanggung.

Masyarakat pun mengejar mereka sehingga rombongan pun panik dan menabrak seorang polisi dan seorang penduduk. Dalam kejadian ini Tri Muniarti, 40 tahun, warga desa Krikil, Pageruyung tewas. Guru SD Negeri Krikil itu dikabarkan meninggal dunia setelah tertabrak dan terseret mobil FPI hingga 50 meter.

Masyarakat pun semakin marah. Mereka membakar mobil yang ditinggalkan penumpangnya. Massa juga menghampiri rombongan lain yang sedang mengisi bensin di stasiun pengisian bahan bakar umum. Seorang anggota FPI, menurut anggota intel kepolisian yang dikutip Tempo.co, tewas dikeroyok. Warga selanjutnya berbondong-bondong menuju Masjid Besar Sukorejo, tempat rombongan FPI itu berlindung.

Advertisement

Portal berita detikcom, menyebutkan versi sedikit berbeda terkait awal mula insiden. Aawalnya, Rabu (17/7/2013) lalu, puluhan anggota FPI datang ke lokalisasi Sukorejo, Kendal dan minta tempat tersebut ditutup. Negosiasi dengan backing lokalisasi gagal sehingga massa FPI mengancam datang lebih banyak.

Ancaman itu mereka laksanakan Kamis dengan menumpang sekitar 10 mobil. Bukannya takut, bcking lokalisasi melawan. Terjadi bentrok. “Sebagian (massa FPI) mundur dan bergeser serta melakukan sweeping ke terminal dan pasar. Di sana, mereka juga dilawan,” ungkap seorang saksi mata, Syukron yang dihubungi detikcom, Kamis sekitar pukul 18.10 WIB.

Perlawanan itu membuat massa FPI kocar-kacir. Dengan menggunakan beberapa mobil mereka beringsut dari terminal dan pasar. Ketika sampai di SPBU tak jauh dari terminal, salah satu mobil rombongan FPI menabrak sepeda motor warga hingga terseret beberapa puluh meter. “Warga tambah marah. Mereka mengejar mobil dan membakar salah satunya,” terang Syukron yang mengaku berada di lokasi bentrok saat kejadian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif