News
Kamis, 18 Juli 2013 - 01:45 WIB

JOKOWI PRESIDEN : Prabowo Jadi Presiden Jika Jokowi Tak Nyapres

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mantan wali kota Solo yang kini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Mantan wali kota Solo yang kini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Lagi-lagi mantan wali kota Solo yang kini Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) menjadi pilihan responden  dalam survei politik. Kali ini, Jokowi nangkring di tempat teratas survei nasional capres yang dilakukan Pusat Data Bersatu (PDB).

Advertisement

Dalam survei yang digelar pada 11-18 Juni 2013, Joko Widodo meraih elektabilitas paling tinggi 29,57%. Kemudian, disusul oleh Prabowo Subianto 19,83%, Megawati 13,08%, dan Aburizal Bakrie 11,62%. Dengan demikian, jika pemilu presiden dan wakil presiden (pilpres) digelar saat ini maka Prabowo Subianto bakal menjadi presiden jika Jokowi tak nyapres.

Ketua PDB Didik J. Rachbini memaparkan PDB juga menyebutkan empat kriteria lain mengenai kandidat orang nomor wahid di Indonesia. Kriteria itu antara lain mengenai capres yang yang paling diingat namanya dalam benak masyarakat, yang paling sering disebut-sebut, yang paling dikenal (popularitas), dan yang paling disukai (akseptabilitas).

Aburizal Bakrie menjadi capres yang paling diingat namanya oleh publik. Dia menjadi nama yang disebut pertama kali oleh 21,82% masyarakat. “Mungkin karena yang paling lebih sering berkampanye, terutama di TV merah miliknya,” duga Didik.

Advertisement

Lalu, capres yang paling sering disebut adalah Prabowo Subianto. Suaranya mencapai 37,4%. Adapun capres yang paling dikenal popularitasnya adalah Megawati Soekarnoputri, dengan meraih 92,65%. Selanjutnya, disusul oleh Jusuf Kalla (89,32%), dan Joko Widodo (86,15%).

Terakhir, capres yang paling banyak disukai rakyat adalah Jokowi, dengan perolehan 77,90%. Jika Jokowi tak mendapatkan tiket dari partai politik untuk maju di Pilpres, maka Prabowo yang menjadi capres terkuat. Sebanyak suara 29,57% dari Jokowi, 25,47% akan mengalirkan dukungan ke Prabowo.

Peneliti PDB Agus Herta, mengatakan Jokowi menjadi capres yang paling disukai oleh rakyat, jauh di atas Megawati yang hanya meraih 57,82%. Namun, jelas Agus, dibandingkan dengan keempat kriteria capres di atas, kriteria elektabilitas merupakan hal yang terutama untuk menilai figur yang paling potensial menjadi petinggi negara.

Advertisement

Adapun mengenai elektabilitas kandidat wakil presiden, Jokowi pun berada di urutan paling top, yakni 30,68%. Lalu diikuti Jusuf Kalla (18,29%) dan Hatta Rajasa (8,46%). Dalam survei itu, Agus juga mengatakan sosok Hatta Rajasa hanya berpeluang menjadi cawapres. Agus juga menyampaikan hasil penelitian mengenai elektabilitas pasangan capres dan cawapres.

Hasilnya, pasangan Prabowo-Jokowi menjadi pasangan yang paling diinginkan oleh publik (20,72%), diikuti oleh pasangan Jokowi-Kalla (17,13%) dan Abu Rizal Bakrie-Jokowi (12,52).

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif