News
Rabu, 17 Juli 2013 - 17:21 WIB

Libya Ubah Rumah Gaddafi Menjadi Taman Hiburan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu ruang di bekas rumah mantan pemimpin Libya, Muamar Ghaddafi (google img)

Salah satu ruang di bekas rumah mantan pemimpin Libya, Muamar Gaddafi (google img)

Solopos.com,TRIPOLI--Kompleks rumah mantan diktator Libya Muammar Gaddafi di Tripoli, Bab al-Aziziya, akan diubah menjadi taman hiburan menurut rencana yang diumumkan Selasa oleh menteri pariwisata.

Advertisement

“Pekerjaan untuk membersihkan puing-puing dari reruntuhan Bab al-Aziziya, yang kini merupakan kawasan terbengkalai di Tripoli dan menjadi sumber kekhawatiran warga, telah dimulai,” kata Menteri Ikram Basha Imam.

“Kawasan ini akan disulap menjadi area hijau dan taman hiburan yang diperuntukan sebagai tempat hiburan bagi keluarga di Libya,” katanya.

Bab al-Aziziya dulunya merupakan kompleks perumahan mewah utama seluas beberapa hektar persegi yang terletak di pusat Tripoli. Bab al-Aziziya selama 42 tahun kekuasaan tangan besi Gaddafi selalu dijaga ketat, namun kompleks itu telah dihancurkan oleh serangan udara NATO dan serangan pemberontak yang mencapai ibu kota Libya pada 20 Agustus 2011.

Advertisement

Kompleks perumahan itu dijarah dan diduduki oleh penduduk secara liar.

Pada Agustus 2012, Perdana Menteri Abdelrahim al-Kib mengumumkan rencana untuk membangun sebuah perpustakaan, teater dan monumen bagi para korban konflik di lokasi itu.

Namun proyek itu kemudian diubah dan rencananya di lokasi itu akan dibangun taman publik.

Advertisement

Menteri pariwisata mengatakan delapan perusahaan swasta telah dikontrak untuk membangun taman baru itu.

Dia menambahkan bahwa Departemen Sosial sudah mengidentifikasi dan merumahkan sejumlah keluarga tunawisma yang telah menduduki tempat itu sejak konflik.

Pada Oktober 2011 Gaddafi ditangkap dan dibunuh ketika mencoba melarikan diri ke Sirte, kampung halaman dan kota besar terakhir yang jatuh ke pemberontak yang didukung NATO yang bangkit menentang rezim Gaddafi sembilan bulan sebelumnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif