Umum
Rabu, 17 Juli 2013 - 19:45 WIB

BISNIS TRANSPORTASI : Penumpang Bus Pemadu Moda Turun 5%

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO—Ditutupnya beberapa rute penerbangan di Bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali menyebabkan adanya penurunan penumpang bus pemadu moda Bandara Adi Soemarmo-Terminal Tirtonadi.

Kepala Perum Damri Solo, Sutaryadi, mengatakan akibat ditutupnya beberapa penerbangan Citilink dan Trigana menyebabkan jumlah penumpang menurun 5% jika dibandingkan sebelumnya. Hal ini karena penumpang dari kedua maskapai penerbengan tersebut merupakan penumpang potensial bus pemadu moda.

Advertisement

“Kami menyasar penumpang kelas menengah dan kedua maskapai tersebut biasanya dinaiki calon penumpang potensial kami. Oleh karena itu, penutupan beberapa rute [dari kedua maskapai] menyebabkan penurunan penumpang,” ungkap Sutaryadi kepada solopos.com, Rabu (17/7/2013).

Jumlah penumpang bus pemadu moda sebelumnya kisaran 80-100 per hari. Namun setelah ditutupnya beberapa rute penerbangan turun menjadi 75-95 penumpang per hari. Walau begitu, Sutaryadi mengatakan penumpang dari beberapa maskapai seperti Sriwijaya dan Lion mengalami peningkatan. Penambahan penumpang dari maskapai lain itulah yang membuat penurunan penumpang tidak signifikan.

Meski jumlah penumpang menurun tapi tetap bisa menutup biaya operasional armada. Sementara itu, mengenai tarif, Sutaryadi menuturkan masih tetap sama, yakni Rp15.000. Walau begitu, pihaknya mengatakan berkeinginan untuk menaikkan tarif angkutan menjadi Rp20.000.

Advertisement

“Kalau mendapat persetujuan dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) nanti saat arus mudik dan balik Lebaran akan naik [menjadi Rp20.000]. Tapi kalau tidak [disetujui] tetap menggunakan tarif biasa,” tuturnya.

Sedangkan untuk menghadapi arus mudik dan arus balik, Sutaryadi mengatakan tidak ada persiapan khusus. Dia mengatakan jumlah armada yang akan dioperasikan saat Lebaran masih menunggu perkembangan di lapangan. Apabila dua armada sudah bisa mengkaver kebutuhan penumpang, kemungkinan akan tetap mengoperasikan dua armada. Namun apabila terdapat lonjakan penumpang yang signifikan maka akan ada penambahan armada.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif