Sport
Senin, 15 Juli 2013 - 22:14 WIB

Tyson Gay Positif Doping, Adidas Tunda Kontrak

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sprinter Amerika Serikat, Tyson Gay, positif menggunakan doping. DokJIBI/Solopos/Reuters

Advertisement

Sprinter Amerika Serikat, Tyson Gay, positif menggunakan doping. DokJIBI/Solopos/Reuters

Solopos.com, FRANKFURT—Adidas AG seketika langsung menangguhkan kontraknya dengan Tyson Gay, setelah juara dunia lari jarak pendek atau sprint, dua kali itu dinyatakan positif menggunakan doping.

“Kami terkejut dengan tuduhan ini dan bahkan jika kami menganggap ia tak bersalah sampai terbukti sebaliknya, kontrak kami dengan Tyson saat ini ditangguhkan,” ujar juru bicara Adidas, Senin (15/7/2013), seperti dilansir Reuters.

Advertisement

Perjanjian Adidas dengan si atlet bisa memberikan hak untuk menghentikan kontrak secara sepihak, “jika atlet terbukti bersalah atas kepemilikan atau penggunaan obat atau zat terlarang lainnya yang memiliki relevansi dengan badan organisasi olahraga yang memiliki yuridiksi atas atlet.”

Gay, yang menjadi duta Adidas sejak 2005, mengatakan pada Minggu, bahwa dirinya telah diuji secara positif menggunakan obat yang tak bisa diidentifikasikan. Akibatnya, ia harus mundur dari kejuaraan dunia atletik di Moskow, bulan depan.

“Saya tak punya cerita sabotase. Saya tak memiliki kebohongan… Pada dasarnya saya bertawakal pada seseorang dan saya kecewa,” kata atlet asal Amerika itu. Tyson juga mengaku bahwa ia menggunakan obat guna meningkatkan staminanya.

Advertisement

Selain Gay, Minggu (14/7/2013), mantan juara dunia sekaligus mantan pemegang rekor lari 100 meter, Asafa Powell dan salah satu anggota peraih medali perak Olimpiade lari estafet 4×100 meter, Sherone Simpson, juga divonis positif menggunakan doping. Keduanya positif menggunakan obat yang menggandung oxilophrine stimulant saat kejuaraan di Jamaika, Juni lalu.

Powell dan Simpson, yang merupakan atlet Jamaika, telah memberikan bantahan menggunakan obat-obatan terlarang secara sengaja.

Kasus doping ini menjatuhkan citra olahraga atletik sebulan menjelang kejuaraan dunia di Moskow. Atletik selama ini terkenal berjuang untuk mempertahankan profilnya jauh dari dopin dan obat-obatan terlarang di luar event Olimpiade.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif