Harianjogja.com JAKARTA–Banyaknya korban tewas dalam perkelahian pasca pertandingan tinju di Nabire, juga akibat membludaknya penonton hingga melebihi kapasitas GOR Kotalama hingga 600 orang. Parahnya lagi, pada saat kejadian hanya ada dua pintu yang dapat dibuka sebagai akses keluar bagi penonton yang panik.
“Kapasitasnya 800-900 orang, tapi terisi 1500 orang. Sementara itu, hanya ada dua pintu yang terbuka,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (15/7/2013).
Namun belum bisa dipastikan apakah dua fakta itu penyebab jatuhnya korban jiwa. Di sisi lain aksi pendukung yang marah karena jagoannya kalah, juga merupakan faktor yang sangat berpengaruh.
“Kami mendesak Kapolda Papua untuk mengusut tuntas. Apakah karena memang karena kekalahan angka dari Sasana Persada ataupun ada pra kondisi sebelumya,” sambung Roy.
Dia juga akan mempertanyakan langsung kepada panitia penyelenggara pertandingan. Sebab setidaknya ada peraturan yang dilanggar oleh panitia.
“Sudah ada ayat yang menyebutkan jika mendatangkan massa maka perlu pendataan dari induk organisaasi,” tutur Roy.
Kemenpora akan mengirim utusan ke Nabire untuk bertemu pihak pemerintah daerah, mencari titik terang permasalahan tersebut. Diharapkan, pihak Kepolisian bisa mengungkap peristiwa mengerikan tersebut.