Soloraya
Senin, 15 Juli 2013 - 04:05 WIB

AIR WGM MELIMPAH : Lahan Parkir Menyusut, Pertanian Terancam

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Waduk Gajah Mungkur Wonogiri (Dok/Solopos)

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri (Dok/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Saat Lebaran mendatang, lahan parkir objek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri akan berkurang, menyusul genangan air waduk yang cukup tinggi.

Advertisement

Perum Jasa Tirta (PJT) menduga ketinggian permukaan air tiga meter lebih tinggi dibandingkan bulan sama tahun lalu.

Tak hanya mengurangi area parkir, air yang berlimpah secara umum juga mengancam lahan pertanian karena berpotensi memunculkan banyak hama.
Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) IV PJT I Bengawan Solo, Winarno Susiladi, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (14/7/2013), mengatakan ketinggian air WGM Sabtu (13/7/2013) mencapai 136,38 meter di atas permukaan laut (dpl).

Advertisement

Tak hanya mengurangi area parkir, air yang berlimpah secara umum juga mengancam lahan pertanian karena berpotensi memunculkan banyak hama.
Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air (ASA) IV PJT I Bengawan Solo, Winarno Susiladi, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (14/7/2013), mengatakan ketinggian air WGM Sabtu (13/7/2013) mencapai 136,38 meter di atas permukaan laut (dpl).

Diperkirakan pada Agustus, ketinggian permukaan air bisa mencapai tiga meter lebih tinggi dibanding tahun lalu. Sebagai pembanding, pada Agustus 2012 tinggi permukaan air 131,29 meter dpl.

“Tinggi permukaan air sudah jauh di atas pola 134,5 meter dpl. Ini di atas pola itu pernah terjadi dulu. Tapi kondisi air sangat berlebih ini baru tahun ini terjadi,” terang Winarno.

Advertisement

Sekretaris Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Wonogiri, Sentot Sujarwoko, mewakili Plt Kepala Disbudparpora, Teguh, mengakui parkir akan jadi persoalan pelik pada libur Lebaran mendatang.

Pengelola diharuskan mencari alternatif lahan parkir pengganti jika tidak mau Objek Wisata WGM makin semrawut.

“Kondisi biasa saja [lahan parkir bibir waduk] tidak tergenang, padatnya seperti itu. Apalagi kalau nanti. Sekarang kami sedang memikirkan solusinya,” ujar Sentot.

Advertisement

Di lain pihak, ancaman hama di lahan pertanian disampaikan Kabid Tanaman Pangan, Sutardi, mewakili Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Wonogiri, Guruh Santoso. Sutardi menjelaskan curah hujan yang tinggi meski memasuki musim kemarau saat ini membuat kelembapan mencapai 94%. Pada kondisi tersebut biasanya semua jenis hama bermunculan.

“Semua bisa muncul. Wereng, pengerek batang, tikus, juga hama-hama lain. Saya yakin dengan air berlimpah, banyak petani akan menanam padi. Padahal risikonya besar,” kata Sutardi.

Risiko dimaksud bukan hanya ancaman hama, melainkan juga berkurangnya kualitas tanah sehingga hasil panen berpotensi berkurang.

Advertisement

Dia menerangkan tanah tidak bisa terus menerus diberi air. Secara periodik tanah membutuhkan terpapar udara agar unsur hara di dalamnya aman. Namun, dengan ditanami padi sepanjang tahun, kualitas tanah bakal turun. Kondisi tersebut, tandas Sutardi, bisa berakibat produktivitas tanaman padi tidak maksimal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif