Soloraya
Sabtu, 13 Juli 2013 - 07:20 WIB

KENAIKAN HONOR : Tak Naik Sejak Lima Tahun, Linmas Solo Tagih Pemkot

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Anggota Linmas berlatih baris berbaris (Dok/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) kembali mempersoalkan honor yang dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan honor tersebut tidak mengalami kenaikan sejak lima tahun terakhir.

Advertisement

Wakil Komandan Pleton (Wadanton) Linmas Kelurahan Bumi, Laweyan, Slamet Harjono, mengatakan sejak lima tahun lalu honor petugas linmas tidak mengalami kenaikan, yakni Rp22.500 per hari. Jumlah tersebut dinilai tidak sepadan dengan tugas linmas yang bekerja delapan jam sehari. Bahkan linmas harus bekerja memepertaruhkan nyawa saat menjaga keamanan lingkungan.

“Dari dulu enggak naik-naik, padahal kalau dipikir pekerjaan ini kan banyak risikonya,” terangnya saat ditemui Solopos.com di Kantor Kelurahan Bumi, Jumat (12/7/2013).

Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, Slamet dan sejumlah petugas linmas lainnya mencoba mencari pekerjaan sampingan seperti tukang tambal ban maupun membuka warung di depan rumah mereka. Pasalnya, dalam sebulan rata-rata petugas linmas hanya berjaga delapan hingga sepuluh hari. Artinya mereka hanya mendapat honor sekitar Rp200.000 per bulan.

Advertisement

“Padahal kebutuhan semakin banyak, apalagi harga bahan bakar minyak (BBM) naik,” ujarnya.

Slamet yang telah menjadi linmas sejak 1970 itu menceritakan, sebelum era reformasi, petugas linmas yang dulu bernama Hansip (pertahanan sipil) sama sekali tidak mendapat honor. Bahkan mereka hanya diberi upah sebungkus nasi dan sebatang rokok setiap menjalankan tugas.
Menurutnya, pekerjaan yang penuh risiko tersebut harus dilakukan secara sukarela agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Secara terpisah, Danton Linmas Sriwedari, Laweyan, Suparyanto (Yosi), membenarkan honor linmas belum naik sejak lima tahun lalu. Menurutnya, honor Rp22.500 per hari tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari lantaran kenaikan harga bahan pokok pascakenaikan harga BBM.

Advertisement

“Upah linmas itu sangat memprihatinkan dan perlu diperhatikan,” ujarnya.

Meski demikian, Yosi yang juga menjabat sebagai Ketua II Paguyuban Linmas Kota Solo, mengatakan untuk meminta kenaikan honor, perlu adanya prosedur yang benar yakni dengan musyawarah dalam paguyuban.
Menurutnya, paguyuban memiliki andil dalam menampung aspirasi anggota linmas. Pihaknya mengatakan linmas seharusnya berterima kasih kepada Pemkot yang mengehendaki adanya upah linmas per hari.

“Mestinya kalau menghendaki kenaikan upah harus ada musyawarah lima kecamatan untuk menentukan langkah audiensi dengan Pemkot maupun DPRD,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif