Soloraya
Jumat, 12 Juli 2013 - 14:44 WIB

HARGA CABAI MEROKET : Konsumen Beralih Cabai Busuk

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Kota Klaten menjajakan cabai rawit busuk. Akibat mahalnya cabai rawit, konsumen mulai beralih ke cabai busuk. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Pedagang Pasar Kota Klaten menjajakan cabai rawit busuk. Akibat mahalnya cabai rawit, konsumen mulai beralih ke cabai busuk. (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN — Meroketnya harga komoditas cabai rawit di Pasar Kota Klaten membuat sebagian konsumen mengalihkan pilihan pada cabai yang sudah busuk.

Advertisement

Hingga Jumat (12/7/2013), harga cabai rawit di Pasar Kota Klaten masih mencapai Rp75.000/kg atau sama dengan hari sebelumnya, Kamis (11/7/2013). “Dua hari terakhir harga cabai rawit masih sama yakni Rp75.000/kg. Sekarang stok cabai rawit menipis. Petani dibuat pusing dengan serangan jamur patek yang membuat cabai rawit mudah busuk,” papar Sutini, 35, pedagang sayuran saat ditemui Solopos.com di Pasar Kota Klaten, Jumat.

Akibat kian mahalnya harga komoditas cabai rawit, sebagian warga terpaksa membeli cabai yang sudah mulai membusuk dengan harga murah. Para pedagang di Pasar Kota Klaten menjual cabai busuk tersebut dengan harga mulai Rp10.000/kg hingga Rp15.000/kg tergantung kondisi cabai.
“Biasanya kalau harga cabai naik, cabai busuk memang selalu dicari. Dalam sehari tidak menentu berapa jumlah cabai busuk yang laku terjual. Tetapi setiap hari pasti ada warga yang membelinya,” ujar Lasmini, 55, pedagang yang berjualan di tangga masuk sebelah timur Pasar Kota Klaten.

Warga Karangnongko itu menjelaskan kendati sudah mulai membusuk, cabai tersebut masih bisa dimanfaatkan warga untuk sambal atau bumbu masak. Warga tinggal membuang bagian cabai yang sudah membusuk tersebut sebelum mengolah menjadi masakan. Selain untuk keperluan masak, cabai busuk juga bisa dimanfaatkan bijinya sebagai benih.

Advertisement

“Kalau mau dibuat benih, cabai busuk ini harus dikeringkan lalu diambil bijinya untuk ditanam,” papar Lasmini yang mengaku sudah berdagang selama lebih dari 40 tahun di Klaten ini.

Lasmini menjelaskan cabai itu membusuk akibat serangan jamur patek sebelum dipanen. Saat dijual kepada pedagang, busuknya cabai tersebut tidak terlalu parah. Namun jika sudah memasuki usia lebih dari tiga hari, jamur patek itu sudah menyebar ke seluruh bagian cabai.

“Kalau masih laku yang kita jual murah. Kalau sudah tidak laku yang kita ambil bijinya atau kita buang ke tempat sampah,” terang Lasmini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif