Jogja
Kamis, 11 Juli 2013 - 16:47 WIB

Sekolah Inklusi di Jogja Belum Pro Anak Berkebutuhan Khusus

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Dokumen Ilustrasi

JIBI/Harian Jogja/Dokumen
Ilustrasi

Harian Jogja.com, JOGJA-Ditinjau dari sisi SDM dan fasilitas, sekolah inklusi yang dikembangkan di DIY belum sepenuhnya berpihak pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Advertisement

Pengamat pendidikan anak dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sugito mengatakan pemerintah pusat dan daerah sudah mulai memberikan perhatian kepada ABK. “Namun, perhatian tersebut masih kurang,” katanya, Kamis (11/7/2013).

Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNY in mengungkapkan dari sekian hambatan, ia menilai kemampuan guru maupun fasilitas masih terbatas.

Adapun dari sisi mahasiswa, sebenarnya peminat pendidikan luar biasa (PLB) itu tinggi. Namun, masalahnya guru itu akhirnya bergantung pada kurikulum pemerintah dan proses rekuiitmen.

Advertisement

Guna mengatasi persoalan ini, alumni PLB FIP UNY umumnya memilih mendirikan lembaga secara mandiri. Hanya diakuinya kondisi ini membutuhkan perjuangan besar.

Mengenai sarana-prasarana, ia menuturkan masih banyak sekolah inklusi yang dapat menyediakan secara memadai. Sebab tuna daksa belum tentu dapat mengakses ke setiap ruangan.

Selain kedua masalah tersebut, Sugito menuturkan ada hal penting lain yang perlu dipertimbangkan. Yakni pemahaman kepada siswa lain.

Advertisement

“Teman-teman ABK harus diberikan pemahaman. Agar mereka dapat menerima ABK tersebut dalam sebuah komunitas. Mereka juga dididik untuk membantu teman yang membutuhkan bantuan. Aini akan menumbuhkan rasa sosial dan empati yang besar,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif