Jogja
Kamis, 11 Juli 2013 - 12:28 WIB

BLSM : Kisruh Data BLSM, BPS Angkat Tangan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Penyaluran BLSM di Kota Jogja

JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto
Penyaluran BLSM di Kota Jogja

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL-Badan Pusat Statistik (BPS) yang selama ini dianggap paling bertanggungjawab dalam kekeliruan pendataan warga penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) justru angkat tangan alias tidak tahu menahu soal data BLSM.

Advertisement

Padahal, data BLSM mengacu pada Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2010.

Kepala BPS Gunungkidul Agus Handriyanto menyatakan dirinya tidak ikut terlibat dalam dalam pendataan BLSM. “BPS tidak ikut menentukan, tidak ikut intervensi dalam menentukan siapa yang mendapatkan manfaat dalam program seperti BLSM, atau raskin,” katanya, Rabu (10/7/2013).

Agus mengatakan, pada 2010 BPS melakukan pendataan hasilnya 40 persen dari warga seluruh Indonesia berkategori miskin, rawan miskin, hampir dan hampir miskin. Termasuk di Gunungkidul dari total jumlah penduduk ada sekitar 300.000 lebih Rumah Tangga yang termasuk dalam 40 persen. Data itu memang dijadikan acuan dalam menentukan penerima BLSM.

Advertisement

BPS hanya menyodorkan data warga yang ekonominya menengah ke bawah. “Selanjutnya yang memilah-milah siapa yang dapat manfaat dari kenaikan BBM adalah TNP2K [Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan]” katanya.

Pemilahan tersebut diduga karena anggaran kompensasi BBM sangat terbatas sementara Rumah Tangga Sasaran banyak.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif