Sport
Kamis, 11 Juli 2013 - 20:08 WIB

ASIA JUNIOR CHAMPIONSHIP : Hanna Satu-satunya Harapan Indonesia di Tunggal Putri

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pebulu tangkis juniro Indonesia, Fitriani, harus menyudahi petualangannya di nomor tunggal putri Asia Junior Championship 2013. (Badmintonindonesia.org)

Pebulu tangkis juniro Indonesia, Fitriani, harus menyudahi petualangannya di nomor tunggal putri Asia Junior Championship 2013. (Badmintonindonesia.org)

Solopos.com, KINABALU –  Hanna Ramadini menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia yang berhasil melaju ke putaran ketiga setelah menaklukkan pemain China, Ai Ninna Tan, dengan skor 21-10, 21-4 pada turnamen bulu tangkis Asia Junior Championshipdi Kota Kinabalu, Kamis (11/7/2013).

Advertisement

Tiga wakil lainnya, yakni pebulu tangkis Intan Dwi Jayanti, Fitriani, dan Ruselli Hartawan, gagal merebut tiket kemenangan. Intan dan Fitri tak kuasa ditaklukkan pemain China, sedang Ruselli gagal membalas kekalahan atas Kisona Selvaduray asal Malaysia dengan skor 19-21, 13-21.

Intan Dwi Jayanti tak kuasa menahan laju Chen Yunfei dan menyerah 16-21, 19-21. Begitu juga dengan Fitriani yang harus mengakui keunggulan Wang Xinyuan, 21-16, 11-21, 17-21.

“Penampilan Fitri sudah maksimal, tetapi lawannya memang lebih bagus, serangannya lebih ada power-nya. Tipe permainan mereka juga sama-sama rally, tapi lawan lebih safe. Lawan sebetulnya sudah habis juga, tadi dia sering minta break dan ganti bola, dia pintar mengatur ritme,” kata pelatih Fitri, Enroe Suryanto,  dikutip dari rilis PBSI.

Advertisement

“Fitri mentalnya bagus, walaupun melawan pemain China, dia bisa bermain tenang, buktinya dia bisa menerapkan strategi yang diinstruksikan pelatih. Sayang Fitri terlalu buru-buru di game terakhir,” tambahnya.

Bagi Fitriani dan Intan, pertandingan ini memang kali pertama mereka bermain melawan pemain asal China. Meskipun begitu keduanya cukup bisa mengimbangi permainan lawan-lawannya tersebut.

“Ternyata tidak susah-susah banget melawan pemain Cina. Saya tadi malah sempat leading jauh, tapi karena buat satu kesalahan jadi konsentrasinya buyar. Kalau ketemu dia lagi, saya harus lebih yakin dan jaga bola-bola bawah,” ungkap Intan.

Advertisement

“Awalnya sempat grogi, tapi pas sudah di lapangan nggak juga sih. Saya bisa main lepas, makanya bisa menang di game pertama. Tetapi saya terlalu buru-buru di game selanjutnya,” tutur Fitri. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif