Jogja
Kamis, 4 Juli 2013 - 11:27 WIB

PPDB SMA : Pendaftar Luar Jogja Bergeser ke Sekolah Lain

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Pendaftaran Siswa Baru (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA – Calon peserta didik baru dari sejumlah daerah yang belum memiliki Surat Keterangan Hasil Ujian Naional (SKHUN) akhirnya memilih sekolah yang bisa menerima pendaftaran tanpa SKHUN asli.

Jika selama dua hari sebelumnya, para pendaftar yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia ini berkukuh menginginkan kelonggaran untuk mendaftarkan di sekolah negeri di Kota Jogja tanpa SKHUN asli, di hari pendaftaran terakhir, mereka lebih mencari solusi agar bisa segera mendaftarkan ke sekolah.

Advertisement

Hal ini tampak di depan kantor Dinas Pendidikan Kota Jogja di Jl. Hayam Wuruk. Jika pada dua hari sebelumnya depan kantor ini dipenuhi calon pendaftar dari luar kota terdiri calon siswa beserta orangtuanya, pada Rabu (3/7/2013), hanya segelintir yang datang pada pagi hari.

Para calon siswa yang sudah saling berkomunikasi saat menunggu keputusan selama dua hari ini, kemudian saling memberi informasi tentang sekolah yang bisa menerima pendaftar yang belum memiliki SKHUN. Satu per satu dari mereka kemudian menuju sekolah yang diarahkan, yakni sejumlah sekolah negeri di luar Kota Jogja, namun lokasinya dekat dengan Kota Jogja.

“Saya dengar sekolah di sana bisa menerima calon siswa yang belum memiliki SKHUN asli, saya mau ke sana,” ungkap Jayadi, orangtua siswa dari Kalimantan yang berencana mendaftarkan anaknya di sebuah sekolah di Kalasan.

Advertisement

Ia mengaku ingin menyekolahkan anaknya di wilayah Jogja karena nantinya akan dikuliahkan di Kota Pelajar pula.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja, Edy Heri Suasana menjelaskan aturan Pemerintah Kota Jogja harus ditegakkan, yakni pendaftar di sekolah negeri dengan sistem RTO harus menyertakan SKHUN asli. Upaya ini dilakukan agar kuota peserta didik baru di sekolah negeri terpenuhi. Tahun sebelumnya, ada temuan calon siswa yang mendaftar dengan surat keterangan sementara, ternyata SKHUN asli digunakan untuk mendaftar di daerah lain.

Ketika calon siswa tersebut diterima di dua sekolah ini, ia memilih sekolah di luar daerah sehingga kursinya di sekolah Kota Jogja menjadi kosong.

Advertisement

“Kami tidak ingin hal ini terjadi lagi, kami berharap kuota yang disediakan bisa terpenuhi 100 persen,” jelas Edy saat ditemui, di ruang kerjanya.

Jika mereka ingin bersekolah di Kota Jogja, menurutnya masih ada sejumlah sekolah swasta dan MAN yang bisa menjadi pilihan. Penerimaan siswa baru di sekolah swasta, menurutnya diatur oleh yayasan masing-masing.

Waka Kesiswaan SMA Muhammadiyah 2 Jogja, Berkah Beno Widodo mengungkapkan sekolah ini masih menerima calon siswa baru pada gelombang ketiga, yang akan dibuka hingga 10 Juli. Daya tampung siswa baru di sekolah ini mencapai 324 untuk sembilan kelas.

Ia menyebutkan, dalam beberapa tahun terakhir sekolah ini menerima siswa baru dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Kalimantan, Sumatera, Maluku, hingga Papua.
“Kami tidak menetapkan kuota untuk daerah dan luar daerah. Mereka yang mendaftar dan lolos seleksi, mendapat kesempatan yang sama,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif