News
Kamis, 4 Juli 2013 - 23:55 WIB

GEMPA ACEH : Presiden SBY Pasti Tak Datang, Dua Menteri Justru Tengok Aceh Tengah

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktris Christine Hakim (kanan) dan Wakil Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa'aduddin Djamal (kiri) berbincang saat menghadiri deklarasi dan pengukuhan Lembaga Tjoet Nja' Dien di Banda Aceh, Kamis (4/7/2013). Lembaga Tjoet Nja' Dien didirikan untuk memperjuangkan hak dan pemberdayaan perempuan diseluruh Aceh. Pemeran utama film Tjoet Nya' Dien itu hadir di SAceh kala provinsi itu diundung musibah gempa bumi. (JIBI/Solopos/Antara/Irwansyah Putra)

Aktris Christine Hakim (kanan) dan Wakil Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal (kiri) berbincang saat menghadiri deklarasi dan pengukuhan Lembaga Tjoet Nja’ Dien di Banda Aceh, Kamis (4/7/2013). Lembaga Tjoet Nja’ Dien didirikan untuk memperjuangkan hak dan pemberdayaan perempuan diseluruh Aceh. Pemeran utama film Tjoet Nya’ Dien itu hadir di SAceh kala provinsi itu diundung musibah gempa bumi. (JIBI/Solopos/Antara/Irwansyah Putra)

Solopos.com, BANDA ACEH — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang telah memastikan tak akan menengok langsung para korban gempa bumi di Aceh. Namun, Kamis (4/7/2013), Menko Kesra Agung Laksono dan Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri datang meninjau lokasi terparah akibat gempa bumi itu di Kabupaten Aceh Tengah.

Advertisement

Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Aceh Tengah Mustafa Kamal yang dihubungi Kantor Berita Antara dari Banda Aceh, Kamis, mengatakan lokasi terparah kerusakan akibat gempa yang ditinjau Menko Kesra dan Mensos itu adalah Kampung (desa) Selun, Kute Gelime, Simpang Tiga Reje Wali dan Blang Mancung. Rombongan menteri, menurutnya, didampingi Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Zahari Siregar, Kapolda Aceh Irjen Pol Herman Effendi, dan Bupati Aceh Tengah Nasaruddin.

Di lokasi, Agung Laksono dan Salim Segaf Al-Jufri berdialog dengan sejumlah korban di tempat penampungan sementara. Menko Kesra Agung Laksono meminta masyarakat korban gempa tidak ragu meminta bantuan tenaga medis jika ada yang menderita luka, karena semua biaya pengobatan dan perawatan ditanggung pemerintah.

Gempa berkekuatan 6,2 skala Richter (SR) terjadi Selasa (2/7/2013) pukul 14.37 WIB. Gempa tersebut menelan korban jiwa dan luka-luka serta merusak rumah penduduk serta fasilitas publik di Kabupaten Bener Meriah. Di Kecamatan Ketol, Aceh Tengah, bencana terburuk sepanjang puluhan tahun itu mengakibatkan 90% rumah penduduk hancur dan mengakibatkan 18 orang meninggal dunia dan hilang.

Advertisement

Sementara itu, sejumlah korban gempa mengeluhkan penyaluran bantuan berupa bahan logistik dan kebutuhan tenda darurat yang belum merata, kepada dua menteri tersebut. “Tidak ada lagi rumah yang bisa kami tempati, semuanya rata dengan tanah,” kata salah seorang warga Ketol.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif