Solopos.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengakui pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum punya rencana mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Mesir. Negara sahabat yang merupakan negara pertama pemberi pengakuan kedaulatan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kini tengah konflik politik dan dalam kondisi genting.
Kendati mengakui adanya gejolak politik di negara bernama resmi Republik Arab Mesir itu, namun pemerintahan SBY menurut Marty, menilai kondisi Mesir masih aman. “Hingga kini tidak ada rencana mengevakuasi WNI di Mesir karena meski ada gejolak politik situasi dari para warga kita di sana aman,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (3/7/2013.
Menurut Marty, sejauh ini pihaknya terus memantau perkembangan lebih lanjut dari situasi Mesir. Selain itu, pihaknya juga telah membuka saluran telepon khusus (hotline) bagi WNI yang perlu bantuan.
Kendati sebelumnya menilai Mesir masih dalam kondisi aman, Marty juga mengimbau para WNI di negeri itu tetap berhati-hati. “Hingga saat ini sepanjang yang terkait perlindungan WNI kondisi tetap kondusif, perwakilan kita sudah minta WNI menghindari keramaian pengumpulan massa,” katanya.
Seperti diberitakan, saat ini situasi dan kondisi politik di Mesir terus memanas. Ribuan demonstran terus menekan Presiden Mohamed Moursi untuk mundur dari jabatannya. Sementara itu para pendukung Moursi tak tinggal diam. Mereka membuat demonstrasi tandingan, memberikan dukungannya kepada Presiden asal Ikhwanul Muslimin tersebut.