News
Rabu, 3 Juli 2013 - 07:07 WIB

GEMPA ACEH : Penyebabnya Diduga Sama Dengan Pemicu Tsunami 2004

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Desa Lampahan, Bener Meriah, Aceh, Selasa (2/7/2013) terluka akibat gempa 6,2 skala Richter. (JIBI/Solopos/Antara/Syahrol Rizal)

Sejumlah warga Desa Lampahan, Bener Meriah, Aceh, Selasa (2/7/2013) terluka akibat gempa 6,2 skala Richter. (JIBI/Solopos/Antara/Syahrol Rizal)

Solopos.com, BANDA ACEH — Penyebab gempa berkekuatan 6,2 skala Richter (SR) yang melanda Aceh, Selasa (2/7/2013) pukul 14.37 WIB, diduga sama dengan pemicu bencana alam dahsyat yang melanda ujung barat Kepulauan Indonesia itu 2004 silam.

Advertisement

Analisis itu dikemukakan pakar gempa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaja yang dihubungi wartawan, Selasa. Ia menduga gempa bumi itu terjadi karena pergeseran Patahan Sumatra atau Semangko.

Dijelaskannya, setidaknya ada dua patahan besar yang sejajar memanjang di Pulau Sumatra. Patahan pertama adalah zona subduksi yang memanjang di Laut Samudra Hindia sepanjang bagian barat Sumatra.

Pergeseran zona subduksi ini yang menyebabkan gempa dan tsunami di Aceh tahun 2004. Patahan kedua adalah Patahan Sumatra atau Semangko yang memanjang di tengah daratan Sumatra. Dari informasi bahwa pusat gempa 6,2 SR berada di daratan sekitar Bener Meriah dan Aceh Tengah, Danny menduga kemungkinan besar hal itu karena pergeseran Patahan Sumatra ini.

Advertisement

“Yang jelas secara umum gempa itu bukan hal yang istimewa. Di situ sudah ratusan tahun enggak ada gempa besar, skala gempanya sekitar 6 SR. Apakah memang tipikalnya begitu atau energinya belum keluar ya belum tahu,” kata Danny.

Gempa yang mengguncang Aceh bukan sekali terjadi Selasa kemarin. Gempa susulan terasa dan menahan rasa khawatir warga. Sementara korban jiwa akibat gempa pertama saja masih simpang siur jumlahnya. Kendati telah ada laporan diterima tentang jatuhnya belasan korban jiwa namun diduga masih terus bertambah mengingat masih adanya bangunan roboh yang diduga menimbun korban.

Untuk itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa malam telah mengirimkan tim reaksi cepat ke Aceh. “Kepala BNPB Syamsul Maarif telah memerintahkan tim reaksi cepat penanggulangan bencana untuk melakukan kaji cepat dampak kerusakan akibat gempa bumi 6,2 SR di Aceh,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Advertisement

Sutopo mengatakan, tim reaksi cepat diberangkatkan pukul 21.00 WIB menggunakan pesawat khusus Susie Air menuju Aceh. Sutopo menambahkan tim yang diberangkatkan terdiri dari BNPB yaitu Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana, Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Kesehatan. (JIBI/Antara/Detik)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif