Soloraya
Senin, 1 Juli 2013 - 06:13 WIB

BERSIH DESA CELEP : Rekatkan Warga dengan Tradisi

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Salah satu atraksi dalam pertunjukan reog di serangkaian acara Bersih Desa, di Dukuh Celep, Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen, Minggu (30/6/2013). (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Sunarno, 36, tampak menikmati pertunjukan reog dari Paguyuban Reog Bendrong Geni Mati, Sragen, di Dukuh Celep, Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen Minggu (30/6/2013).  Meski berdesak-desakan dengan rausan warga lain dan tak bisa menyaksikan aksi reog dengan jelas, pria asli Desa Celep ini enggan beranjak sebelum bubar.

Advertisement

“Senang saja bisa berkumpul bersama. Atraksi ini selalu saya nanti, yang penting guyup dan ramainya,” ucapnya.

Tak hanya Sunarno, warga yang mendatangi jalanan desa selebar tiga meter di Dukuh Celep siang itu juga merasakan hal sama . Mereka mengaku selalu menantikan puncak acara Bersih Desa di Celep itu. Pasalnya, tradisi Bersih Desa sudah diadakan sejak jaman dulu dan menjadi acara tahunan yang bahkan lebih meriah dibandingkan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Wah lebih meriah dari Agustusan. Acaranya biasanya lebih banyak kalau pas Bersih Desa seperti ini,” ucap warga sekitar Celep, Adi.

Advertisement

Bersih Desa di Desa Celep, seolah menjadi ajang perekat tali silaturahmi antar warga, baik di Desa Celep maupun luar daerah. Ratusan warga berbondong-bondong memeriahkan acara yang digelar secara gratis itu. Pilihan tontonan yang ditawarkan dalam acara Bersih Desa yang diadakan sejak Jumat (28/6/2013) ini pun beragam, ada wayang kulit yang digelar siang dan malam hari pada Jumat, lomba panjat pinang dan reog yang diarak keliling kampung.

Tradisi yang sudah mengakar di Desa Celep inilah yang menjadi salah satu daya tarik desa yang pernah meraih gelar desa bersih dan sehat tingkat nasional tersebut.  Kebersamaan antar warga seolah menjadi prioritas utama. Tak peduli dengan tingkatan ekonomi maupun perbedaan lainnya, semua tumplek blek jadi satu. Uniknya lagi, acara tahunan yang diadakan pasca-panen kedua ini didanai oleh masyarakat sendiri.

Sebanyak 500 KK di 11 RT di Desa Celep turut nyengkuyung acara tersebut dengan iuran. Beberapa warga lainnya bahkan ada yang mau menyumbang lebih agar acara semakin meriah. Sementara, reog Celep seolah menjadi tontonan wajib tiap tahunnya yang tak pernah absen sejak masa nenek moyang mereka.

Advertisement

“Tradisi ini sudah lama. Diadakan sejak saya masih kecil hingga sekarang. Pusat acara berpindah-pindah dan digilir,” tandas Ketua Panitia, Thohar Ahmadi, Minggu.

Advertisement
Kata Kunci : BERSIH DESA Desa Celep Reog
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif