Soloraya
Senin, 24 Juni 2013 - 08:37 WIB

Jelang Tahun Ajaran Baru, Pedagang Sepeda Buru Stok

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang tukang sepeda menyetel sepeda di salah satu toko di Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, akhir pekan kemarin. (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)


Seorang karyawan tengah menyetel sepeda di salah satu toko sepeda di Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, akhir pekan kemarin. (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR--Sejumlah pedagang sepeda di sepanjang Jalan Adi Soemarmo, di Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar kini tengah ancang-ancang mengumpulkan dagangan menjelang tahun ajaran baru dan Lebaran.

Advertisement

Karena kedua waktu itu merupakan musim panen para pedagang sepeda di wilayah mereka.

“Sebenarnya kalau ada modal, sekarang ini waktu yang tepat mencari barang dagangan. Karena nanti setelah anak-anak sekolah masuk biasanya banyak yang mencari sepeda. Apalagi nanti waktunya kan juga berdekatan dengan Lebaran sehingga besar kemungkinan akan banyak yang mencari sepeda,” ujar salah seorang pedagag sepeda di Colomadu, Agus, 43, ketika ditemui di sela-sela menunggui show room-nya, akhir pekan kemarin.

Hanya saja karena saat ini tak ada modal, dia yang menyediakan sepeda bekas dan baru dengan kisaran harga antara Rp200.000 sampai Rp2 juta itu mengaku hanya bisa mencari dagangan seperlunya. Kendati demikian dia mengakui kaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belum lama ini dinilai akan mempengaruhi penjualan sepeda.

Advertisement

Namun dia meperkirakan kenaikan penjualan sepeda pada tahun ajaran baru dan Lebaran yang akan datang masih akan menyentuh 30 persen dibanding hari-hari biasa. Sebab saat tahun ajaran baru banyak orangtua yang butuh sepeda untuk anak-anak mereka. Sedangkan saat Lebaran, anak-anak yang biasanya mendapat zakat maal dari sanak saudara, banyak yang membelanjakan sepeda.

Secara terpisah salah seorang penjual sepeda lainnya, Kasyono, 58, mengatakan hal tak jauh berbeda dengan Agus. Namun karena modal yang dipunyainya terbatas, dia tak berani kulakan terlalu banyak.

“Dagangan saya ini jauh lebih sedikit dibanding kepunyaan Mas Agus. Karena modal saya memang jauh di bawah toko dia. Sebenarnya kalau ada modal, hasilnya juga lumayan, kira-kira satu sepeda saya bisa mendapat untung Rp25.000,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif