News
Minggu, 23 Juni 2013 - 23:34 WIB

KRISIS POLITIK PALESTINA : Abbas Setujui Hamdallah Mundur, Palestina Ganti PM Lagi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah. (inserbia.info)

Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah. (inserbia.info)

RAMALLAH — Tarik ulur politik Palestina mencapai titik kulminasi. Presiden Palestina Mahmud Abbas, Minggu (23/6/2013), akhirnya menerima permohonan pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Rami Hamdallah.

Advertisement

Rami Hamdallah mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Mahmud Abbas, Kamis (20/6/2013), atau dua pekan setelah ia menduduki jabatan ssebagai Perdana Menteri Palestina. Semula sumber-sumber di sekitar Abbas menyebut Presiden Palestina tersebut menakacuhkan permohonan pengunduran diri Hamdallah itu.

Nyatanya, Minggu, Abbas mengambil keputusan yang bertentangan dengan spekulasi orang-orang di dekatnya. “Presiden Palestina Mahmud Abbas hari ini menerima pengunduran diri Perdana Menteri Rami Hamdallah dan memintanya untuk melanjutkan sebagai caretaker hingga terbentuknya susunan pemerintah yang baru,” papar Juru Bicara Abbas, Nabil Abu Rudeina, sebagaimana disiarkan Kantor Berita WAFA.

Pengunduran diri Hamdallah itu adalah kali kedua dalam 10 pekan, perdana menteri Palestina mundur akibat perseteruan internal. Sebelumnya, PM Salam Fayyad juga mengajukan permohonan pengunduran diri karena berbeda pandangan dengan Presiden Abbas.

Advertisement

Fayyad mengundurkan diri pertengahan April lalu setelah berbulan-bulan berbeda pandangan dengan Abbas terkait pengunduran diri Menteri Keuangan Nabil Qassis. Pengunduran diri Nabil itu diterima oleh perdana menteri namun ditolak presiden. Tak jauh berbeda, Hamdallah yang diangkat sumpah pada 6 Juni lalu tak sependapat dengan pengangkatan dua deputi perdana menteri, yaitu Ziad Abu Amr dan Mohammed Mustafa, oleh Abbas.

Kini, Abbas memiliki 35 hari untuk mencari pengganti Hamdallah, kata pejabat Palestina. Namun, banyak pengamat meyakini Palestina, sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara dari Kantor Berita AFP, bakal segera memasuki krisis politik setelah pengunduran diri Hamdallah itu.

Kepala Dana Investasi Palestina Mohammed Mustafa sebelum Abbas menunjuk Hamdallah sebagai perdana menteri menganggap dirinya sebagai calon pemegang jabatan tertinggi ketika Salam Fayyad mundur. Nyatanya Abbas memilih Hamdallah, seorang independen yang dianggap dekat dengan kelompok berkuasa Fatah pada kubu Abbas dan juga Sekretaris Jenderal Komisi Pemilihan Pusat di negeri itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif