Soloraya
Jumat, 21 Juni 2013 - 07:23 WIB

Musim Pancaroba, Rawan Kematian Unggas

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga di Desa Canden, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali memberi makan ayam-ayam peliharaannya, Kamis (20/6/2013). Cuaca ekstrim selama musim pancaroba rawan kematian unggas. (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)


Seorang warga di Desa Canden, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali memberi makan ayam-ayam peliharaannya, Kamis (20/6/2013). Cuaca ekstrim selama musim pancaroba rawan kematian unggas. (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Cuaca ekstrim selama masa peralihan musim atau pancaroba dinilai rawan, termasuk terjadinya kematian unggas. Warga pun mengeluhkan terjadinya kasus kematian unggas yang dipicu oleh kondisi cuaca tak menentu tersebut.

Advertisement

Warga Desa Tempursari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Trianto, 17, mengungkapkan dalam dua bulan terakhir, dari 40 ayam peliharaannya, 36 ayam di antaranya mati dan hanya tersisa empat ayam.

”Kematian ayam-ayam itu mulai sekitar dua bulan lalu,” tuturnya ketika ditemui wartawan di rumahnya, Kamis (20/6/2013).

Trianto menyebutkan gejala yang terlihat sebelum kematian ayam terjadi antara lain ayam lemas, tidak mau makan, kemudian hidung keluar lendir atau pilek serta ngorok. ”Matinya satu-satu. Awalnya saya takut ayam-ayam saya itu terserang flu burung. Tapi ternyata faktornya karena tidak tahan cuaca, sedang musim gering karena setiap hari hujan kemudian panas menyengat,” ungkapnya.

Advertisement

Kondisi serupa dikemukakan warga Dukuh Winong, Desa Canden, Aan. Diakui Aan, meskipun sudah mengandangkan ayam-ayam peliharaannya, menjaga kebersihan, menyemprotkan desinfektan dan memberikan obat yang cukup, beberapa ayamnya mati. “Kemarin beli ayam baru, ternyata malah sakit dan mati,” tuturnya.

Ditemui di Kantor DPRD Boyolali, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), Dwi Priyatmoko, mengatakan musim pancaroba bisa memicu kematian unggas, terlebih jika perlakuan dari pemilik unggas tidak optimal. Kematian selain terjadi pada ayam, juga bisa terjadi pada bebek.

”Cuaca seperti ini memang harus waspada. Harus dilakukan berbagai antisipasi agar unggas tidak sampai tertular penyakit,” ungkap dia.

Advertisement

Selain menjaga kebersihan kandang dan lingkungan, menurut Dwi pemberian vaksin secara rutin juga penting dilakukan pemilik unggas. “Setidaknya empat bulan sekali. Sedangkan penyemprotan kandang dengan desinfektan dapat dilakukan dua pekan sekali,” imbuh Dwi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif