SOLO—Panic buying di SPBU Soloraya, Jumat (21/6/2013), menyebabkan pengelola SPBU kewalahan. Sebagian besar SPBU di Kota Solo yang berjumlah sekitar 120 SPBU itu meminta tambahan pasokan lantaran terjadi lonjakan antrean gila-gilaan.
Pejabat Humas Pengawas SPBU Solo, Danang Romi, ketika dihubungi Solopos.com, Jumat malam, mengatakan sebagian besar SPBU meminta tambahan 8-16 kiloliter (kl). Tambahan pasokan itu mulai berdatangan sekitar pukul 21.30 WIB.
i SPBU Bolon sebagaimana informasi yang dihimpun Solopos.com sekitar pukul 21.00 WIB tambahan pasokan sebanyak 16 Kl sudah datang.
“Untuk SPBU yang meminta tambahan nanti ya jam 10.00 an sudah datang itu. Kalau kondisi seperti ini hampir semua SPBU beroperasi sampai pagi nanti,” jelasnya.
Danang menambahkan panic buying yang menyebabkan antrean mengular di hampir semua SPBU Soloraya meningkatkan konsumsi BBM terutama jenis premium hingga 50%.
HIngga pukul 22.00 WIB, antrean masih mengular di sebagian besar SPBU. “Tadi pantauan saya SPBU sepang jalan raya JOga-Solo juga padat. Di Laweyan juga sampai ke bahu jalan, di Sekip dan Bhayangkara juga demikian,” ujarnya.
Dalam kondisi tersebut, sebagian besar SPBU meminta tambahan kuota. Dan hampir sebagian besar tambahan kuota tersebut dipenuhi. “Jadi nanti sampai pengumuman tambahan kuota masih terus mengalir,” katanya.
Disebutkan dia, karena panjangnya antrean, sebagian besar SPBU menambah personelnya yakni 1-2 orang petugas.
Penjagaan juga dilakukan tak hanya oleh petugas kepolisian namun juga TNI.