SOLOPOS.COM - Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah. (Google Images)
RAMALLAH — Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Mahmud Abbas, Kamis (20/6/2013), atau hanya berselang dua pekan sejak ia menduduki jabatannya. Saat menerima tugasnya, Hamdallah berjanji bahwa pemerintahannya hanya akan memerintah untuk “masa transisi” sampai dengan pemerintahan fasi Fatah dari Abbas dan gerakan Hamas terbentuk di Jalur Gaza.
Sumber di kalangan pejabat tinggi Palestina yang juga tidak bersedia disebut namanya mengatakan kepada Kantor Berita AFP, sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, Jumat (21/6/2013), Hamdallah menyampaikan surat pengunduran diri kepada presiden sesudah pertentangan dengan dua wakilnya. Sumber lain pemerintah mengonfirmasi pengajuan pengunduran diri Hamdallah dan menyebut kejadian itu sebagai “perebutan kekuasaan”.
Masih belum jelas apakah Abbas akan menerima pengunduran diri dari akademisi yang dihormati dan baru ditunjuknya menjadi perdana menteri pada 2 Juni lalu menyusul pengunduran diri mantan PM Salam Fayyad. Pemerintah baru di bawah kepemimpinan Hamdallah diangkat sumpah pada 6 Juni, termasuk dua orang deputi perdana menteri, yaitu Ziad Abu Amr dan Mohammed Mustafa.
Fayyad sendiri mengundurkan diri pada pertengahan April setelah mengalami hubungan yang sulit selama berbulan-bulan dengan Abbas yang mengalami krisis atas pengunduran diri Menteri Keuangan Nabil Qassis yang diterima oleh PM tetapi ditolak presiden. Mustafa yang selama ini memimpin Dana Modal Palestina waktu itu diduga bakal ditunjuk Abbas sebagai pengganti Fayyad. Nyatanya Abbas memilih Hamdallah.