News
Jumat, 21 Juni 2013 - 03:00 WIB

16 Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Kantor PBB Mogadishu

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasukan keamananberada di lokasi bom bunuh diri di kantor PBB di Mogadishu, Somalia, Rabu (19/6/2013) waktu setempat. Serangan bom itu menewaskan 16 orang. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Pasukan keamananberada di lokasi bom bunuh diri di kantor PBB di Mogadishu, Somalia, Rabu (19/6/2013) waktu setempat. Serangan bom itu menewaskan 16 orang. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

MOGADISHU — Serangan bom bunuh diri terjadi di kantor PBB yang berada di, Mogadishu, Somalia, Rabu (19/6/2013) waktu setempat. 16 Orang tewas dan tiga diantara korban tewas serangan tersebut merupakan warga asing.

Advertisement

Seperti dilansir ABCnews, Kamis (20/6/2013), serangan bom bunuh diri di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu dilakukan oleh Al Qaeda di bawah kelompok Al Shabaab.

Serangan ini adalah yang pertama sejak PBB menjalankan misinya di Somalia. Seorang pejabat senior Al-Shabaab, mengatakan mereka ingin menyerang “pasukan kafir”.

Mogadishu telah dilanda serangkaian serangan, termasuk bom bunuh diri, bom mobil, serangan mortir dan penembakan, meski dalam beberapa pekan terakhir kota ini telah relatif tenang. Akibat serangan ini, Pemerintah Somalia meningkatkan keamanan di beberapa jalur masuk darat maupun udara.

Advertisement

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon, menyatakan kemarahannya atas serangan bom di kantor PBB Somalia tersebut. Dia juga menekankan, kejadian tersebut tidak akan menghalangi PBB untuk menjalankan amanatnya di Somalia. Demikian dikatakan juru bicara Ban, Martin Nesirky.

Utusan PBB untuk Somalia, Nicholas Kay, yang tidak terluka dalam serangan itu, mengatakan kepada BBC bahwa badan dunia akan terus menjalankan misinya untuk membantu Somalia membangun perdamaian dan pembangunan. “Tapi Al-Shabab tidak akan menggagalkan proses perdamaian. Mereka tidak akan menghentikan perbaikan. Kekerasan tidak akan menang.”

Dia mengatakan Somalia telah berubah drastis setelah puluhan tahun dilanda konflik dan serangan al-Shabab pada Rabu adalah tindakan yang putus asa. “Pada tahap ini tujuan kami adalah untuk tetap pada misi dan tidak meninggalkan Somalia,” katanya.

Advertisement

Dia menambahkan salah satu anggota staf UNDP internasional, tiga kontraktor yang bekerja untuk sebuah perusahaan Afrika Selatan dan empat penjaga Somalia tewas dalam serangan itu. Sementara tujuh orang bersenjata al-Shabab tewas dalam serangan. Perdana Menteri Somalia, Abdi Farah Shirdon Saaid, memuji respons cepat aparat keamanan.

“Somalia dan pasukan keamanan Amisom segera menanggapi situasi setelah ledakan awal dan dapat mengontrol situasi. Sayangnya kita harus menunggu untuk mendengar rincian lengkap dan konfirmasi jumlah korban,” katanya dalam sebuah pernyataan. (JIBI/Detik)

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif