Soloraya
Kamis, 20 Juni 2013 - 13:26 WIB

Tim Penilai WTN Soroti Lahan Parkir Terminal Krisak Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Tim Penilai Wahana Tata Nugraha (WTN) Pusat, Karlo Manik, membeberkan hasil penilaian di lapangan di Ruang Pertemuan Gedung B Sekretariat Daerah Wonogiri, Rabu (19/6/2013). (Ayu Abriyani KP/JIBI/SOLOPOS)


Ketua Tim Penilai Wahana Tata Nugraha (WTN) Pusat, Karlo Manik, membeberkan hasil penilaian di lapangan di Ruang Pertemuan Gedung B Sekretariat Daerah Wonogiri, Rabu (19/6/2013). (Ayu Abriyani KP/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–Tim Penilai Wahana Tata Nugraha (WTN) melakukan penilaian tahap III di Kabupaten Wonogiri, Rabu (19/6/2013). Dalam penilaian untuk mengetahui komitmen pemerintah daerah itu, 10 orang Tim Penilai WTN dari pusat dan provinsi menyoroti beberapa hal di antaranya lahan parkir di terminal Krisak dan pemanfaatan trotoar.

Advertisement

Ketua Tim Penilai WTN Pusat, Karlo Manik, mengatakan secara umum Kabupaten Wonogiri dinilai cukup bagus. Namun, ada beberapa hal yang ia soroti dari hasil penilaian tim pada tahap I dan II.

“Secara umum, sistem rekayasa lalu lintas di Kabupaten Wonogiri sudah cukup bagus. Tapi, ada beberapa hal yang masih perlu diperhatikan. Seperti, belum adanya pemisahan parkir yang jelas untuk mobil dan sepeda motor dan trotoar yang masih digunakan lapak pedagang kaki lima [PKL]. Juga parkir di badan jalan nasional yang dilarang dalam undang-undang,” katanya saat memberikan penjelasan di Ruang Pertemuan Gedung B Setda Wonogiri, Rabu.

Selain itu, lanjut dia, zebra cross di beberapa ruas jalan terlihat buram; di halte juga belum dilengkapi trayek atau jurusan, lampu penerangan dan nama halte. Banyak angkutan kota yang tidak resmi seperti plat hitam dan ojek yang sudah tidak diperbolehkan karena riskan untuk keselamatan pengguna jalan.

Advertisement

Sedangkan dari pengamatan Tim Penilai WTN juga ada beberapa trotoar yang rusak dan belum memfasilitasi difabel. Hal itu, lanjut dia, bisa diperbaiki secara bertahap dengan komitmen dari pemerintah daerah. “Yang penting, ada komitmen dari pemerintah daerah untuk perbaikan dan peningkatannya. Ini memang membutuhkan biaya yang cukup besar, tetapi ini juga demi keselamatan para pengguna jalan,” ujarnya.

Di sisi lain, Karlo memberikan apresiasi kepada warga Wonogiri karena mayoritas warganya cukup taat terhadap peraturan lalu lintas. Seperti menyeberang di zebra cross dan saat lampu merah, kendaraan berhenti di belakang garis yang telah ditentukan. Ia pun menyatakan kondisi beberapa jalan protokol seperti Jalan Murti Pranoto dan Jenderal Soedirman juga dinilai cukup baik.

Sementara itu, Bupati Wonogiri Danar Rahmanto, berharap masukan dari Tim Penilai WTN bisa meningkatkan sistem rekayasa lalu lintas di Kabupaten Wonogiri. “Semoga ini bisa menjadi perbaikan sistem transportasi di Kabupaten Wonogiri. Terutama jalan raya yang sering menjadi sorotan masyarakat,” katanya saat menanggapi pemaparan hasil penilaian Tim Penilai WTN, Rabu.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif