News
Kamis, 20 Juni 2013 - 19:42 WIB

REKTOR IPDN Mundur setelah Dituding Terima Gratifikasi Seks

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri I Nyoman Sumaryadi. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri I Nyoman Sumaryadi. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA — Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), I Nyoman Sumaryadi, dipastikan bakal mundur dalam 1-2 hari ini terkait pemeriksaan dirinya dalam kasus dugaan tindak asusila.

Advertisement

Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, mengatakan pemeriksaan Sumaryadi oleh tim Kementerian Dalam Negeri belum selesai. Namun, tim menurutnya, telah memutuskan Sumaryadi harus mundur demi menjaga kelancaran proses belajar mengajar IPDN dan menjaga kepercayaan masyarakat.

“Rektornya sudah diperiksa tim, beliau tidak mengaku tapi kesimpulan kami dengan tim menyatakan beliau akan mundur 1-2 hari ini,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/6/2013).

Mendagri mengatakan tim masih akan memeriksa dan mendalami bukti selama lima hari ke depan. “Saya usahakan penunjukan [pengganti rektor] definitif cepat. Paling lama satu bulan karena Juli ada yang tamat, perlu ada tanda tangan ijazah. Saya tunjuk pelaksana tugas,” kata Gamawan.

Advertisement

Sumaryadi dituduh menerima gratifikasi dalam bentuk hubungan seksual dengan seorang perempuan berinisial S. Gratifikasi diberikan untuk penerimaan salah seorang mahasiswa di IPDN yang merupakan putra teman S.

Kasus tersebut terungkap setelah S mengunggah video yang memuat foto anak yang diklaim sebagai hasil hubungan tersebut. Sumaryadi menolak tudingan S. Sedangkan soal pemeriksaan tes DNA (Deoxyribonucleic acid), Gamawan mengakui tim investigasi belum sampai pada tahap itu.

Namun Mendagri memastikan segera memberhentikan Rektor IPDN itu begitu surat pengunduran dirinya tiba di Kemendagri. “Saya akan segera menerbitkan surat pemberhentiannya begitu surat pengunduran dirinya masuk.”

Advertisement

Sebelumnya ramai diberitakan seorang perempuan berinisial S menuding Sumaryadi menelantarkan seorang anak laki-laki hasil hubungan tanpa ikatan pernikahan di antara mereka. S juga mengunggah foto-foto anak tersebut ke salah satu jejaring sosial.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif