Soloraya
Kamis, 20 Juni 2013 - 08:56 WIB

Petani Polokarto Sukoharjo Kembangkan Padi Organik

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi padi organik (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi padi organik (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO–Petani di Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo akan mengembangkan padi organik. Pengembangan padi itu dilakukan untuk menyelamatkan unsur hara dalam tanah dan mengembalikan kejayaan padi organik.

Advertisement

Petani asal Wonorejo yang juga pelopor padi organik, Zainal Arifin, mengatakan untuk mewujudkan hal itu, pihaknya kini masih berkoordinasi dengan sejumlah kelompok tani di Wonorejo. Selain itu, ia juga bekerja sama dengan sejumlah petani pengembang padi organik di Kecamatan Polanharjo, Klaten.

Ia mengatakan kondisi paling sulit untuk mewujudkan pertanian organik yakni mengajak petani untuk berpindah pola tanam dari yang biasanya memakai obat dan pupuk kimia, berpindah menggunakan pupuk organik.

“Petani sudah puluhan tahun menggunakan obat dan pupuk kimia. Untuk mengubah pola pikir itu cukup sulit. Tapi lebih baik bertindak meskipun petani yang berubah tidak terlalu banyak, daripada tidak sama sekali,” ujar Zainal saat ditemui Solopos.com, Rabu (19/6/2013).

Advertisement

Zainal menjelaskan, zat-zat yang bisa menyuburkan pertanian yang berada di dalam tanah, saat ini mulai hilang karena banyak petani yang menggunakan bahan kimiawi untuk menumbuhkan padi. Padahal, kata dia, zat kimia justru mematikan unsur-unsur hara di dalam tanah. “Mungkin saat ini petani belum merasakan, tapi imbasnya baru bisa dirasakan beberapa tahun kemudian, karena tanah mengalami titik jenuh terhadap zat kimia,” papar Zainal.

Selain itu, kata dia, tanah juga harus mendapatkan asupan air bersih yang cukup. Air yang dialirkan ke sawah itu juga harus bebas dari pencemaran zat kimia. Bila air dari sawah di hulu sudah tercemar zat kimia, maka tanaman yang dialiri air tersebut menjadi sia-sia meskipun cara penanamannya sudah organik. Pengembangan padi organik, kata dia, harus dilakukan secara serentak oleh beberapa petani, mulai dari hulu hingga hilir.

Zainal mengaku optimistis pengembangan padi organik bisa dikembangkan di Wonorejo, dengan mengajak sejumlah petani muda untuk beralih bertanam padi organik. Selain itu, ke depan pihaknya juga akan mengajarkan bagaimana menjual beras organik ke pasaran, kepada para petani.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif