Soloraya
Kamis, 20 Juni 2013 - 18:13 WIB

MAKELAR JABATAN PEMKAB KLATEN : Korban: Kami Tak Menyuap

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN — Kalangan korban penipuan dari mantan Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Klaten dan rekannya Agus Ketoprak membantah telah berusaha menyuap Bupati Klaten, Sunarna, supaya bisa dinaikkan jabatan.

Salah satu korban penipuan yang enggan disebutkan namanya membantah pernyataan anggota Komisi I DPRD Klaten, Setyawan yang menyebut kalangan korban berusaha menyuap bupati supaya dinaikkan jabatan. Menurutnya, Setyawan tidak memahami bagaimana kronologi terjadinya penipuan tersebut.

Advertisement

“Awalnya dia [Sofan] mencari kami dan mengaku sebagai utusan Pak Bupati yang membutuhkan bantuan untuk pencalonannya sebagai gubernur. Karena pimpinan kami butuh bantuan, maka kami membantu sebisanya. Setelah kami menyetor uang, dia baru bilang kami akan dinaikkan jabatannya. Kalau saja dia bilang sejak awal uang itu untuk membeli jabatan, tentu kami akan menolak praktik semacam itu,” tegas sumber Solopos.com tersebut saat ditemui wartawan seusai menjalani pemeriksaan di Mapolres Klaten, Kamis (20/6/2013).

Sumber tersebut menegaskan bahwa dirinya dan enam PNS lain murni korban penipuan. Menurutnya, mereka sama sekali tidak berniat untuk menyuap bupati supaya dinaikkan jabatannya. Dari pengakuan PNS lain, baru kali ini mereka menjadi korban penipuan. Diakuinya, kalangan PNS yang menjadi korban sebenarnya sudah mengenal sosok Sofan yang saat itu masih menjabat sebagai Kepala Kesbangpol. Oleh sebab itu, kalangan PNS itu percaya ketika Sofan mengaku sebagai utusan Bupati Klaten, Sunarna, yang sedang membutuhkan bantuan.

“Saya dulu berpikir, karena dia pejabat harusnya dia sadar betul apa konsekuensi perbuatannya itu. Karena dia pejabat, maka kami percaya. Jujur kita itu niatnya membantu, tetapi malah terjebak seperti ini,” ungkapnya.

Advertisement

Hal senada juga dikemukakan sumber lain yang keberatan disebutkan namanya. Menurutnya, keinginan untuk membantu kesuksesan pencalonan bupati sebagai gubernurlah yang memotivasi dirinya menyetorkan uang kepada Sofan. Dia mengaku sama sekali tidak mengincar jabatan atas bantuan yang diberikannya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif