Soloraya
Rabu, 19 Juni 2013 - 13:26 WIB

SENSUS PERTANIAN WONOGIRI : Jumlah Ternak Sapi Turun

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peternakan sapi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi peternakan sapi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–Hasil sementara Sensus Pertanian (ST) 2013 menunjukkan jumlah ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Wonogiri turun 18,37%.

Advertisement

Berdasarkan hasil sementara ST, jumlah ternak sapi dan kerbau di Wonogiri sebanyak 153.466 ekor. Padahal dalam survei tahun 2011 lalu, jumlah ternak sapi dan kerbau mencapai 187.997 ekor.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Wonogiri, Rahmadi Agus Santosa, mengaku sudah menyampaikan temuan tersebut kepada Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri. Temuan penurunan jumlah ternak tersebut bertentangan dengan target Pemkab yang mencanangkan kenaikan jumlah ternak 8% di 2014.

“Kami siap mendampingi dinas ke daerah untuk menelusuri apa yang menyebabkan pengurangan jumlah ternak itu. Selama ini, kita tahunya bantuan diberikan dan jumlahnya bertambah tapi ternyata di lapangan berkurang,” jelas Rahmadi, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (19/6/2013).

Advertisement

Menurut dia, survei terhadap jumlah ternak itu dilakukan dengan mewawancara langsung 202.661 rumah tangga pertanian. Wawancara dilaksanakan petugas dari BPS pada 1-31 Mei 2013. Saat ini berkas hasil ST tengah memasuki tahapan pengolahan atau diistilahkan dengan editing code. Diperkirakan hasil final ST bisa dilihat secara utuh pada akhir Juli 2013.

Kendati saat ini hasil ST belum final, Rahmadi mengatakan hasil sementara sudah menggambarkan fakta di lapangan dan kecil kemungkinan mengalami perubahan.

Sementara itu, selain menghitung jumlah ternak sapi dan kerbau, hasil ST juga memotret jumlah ternak lain, jumlah komoditas tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan kehutanan. Bahkan, Rahmadi menyebut BPS bisa menyajikan data detail mengenai jumlah komoditas khusus, seperti kakao, singkong, dan tanaman hias yang ditujukan untuk bisnis.

Advertisement

“Dari hasil ST juga bisa dilihat berapa banyak petani gurem. Jadi, dengan data ini diharapkan Pemerintah bisa menentukan program yang tepat atau sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan,” imbuh dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif