Soloraya
Rabu, 1 Mei 2024 - 19:03 WIB

May Day, Ini Curhatan Pengemudi Ojek Online Elektrik Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa pengemudi ojek online (ojol) sedang mengantre pesanan makanan di salah satu warung di Kampung Gulon, Kecamatan Jebres, Solo, Rabu (1/5/2024). (Solopos.com/ Ahmad Kurnia Sidik).

Solopos.com, SOLO – Di Hari Buruh Internasional atau May Day, Rabu (1/5/2024), pengemudi ojek online (ojol) Grab Electric, berharap kenaikan upah dari ongkos kirim (ongkir) bisa mereka dapatkan.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Lapangan (Korlap) Grab Electrik Solo, Reno Kurniawan, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (1/5/2024).

Advertisement

“Harapan kita para para ojol di tanah air ini ingin hidupnya disejahterakan dan kita pun ingin ongkir kita bisa sepadan dengan ojol di Malaysia dan Vietnam,” kata dia.

Menurut Reno, perihal ongkir merupakan momok bagi pengemudi ojol. Ia kemudian menyimulasikan perbandingan ongkir yang mereka dapat dengan rekan mereka di negara tetangga. Menurut dia, untuk jarak terdekat 0 hingga 2 kilometer, Reno dan teman-temannya terima sekitar Rp7.000.

Advertisement

Menurut Reno, perihal ongkir merupakan momok bagi pengemudi ojol. Ia kemudian menyimulasikan perbandingan ongkir yang mereka dapat dengan rekan mereka di negara tetangga. Menurut dia, untuk jarak terdekat 0 hingga 2 kilometer, Reno dan teman-temannya terima sekitar Rp7.000.

“Sementara di Malaysia, jarak terdekat 0 hingga 1 kilometer mencapai sekitar Rp40.000. Perbedaannya sangat jauh dan yang paling rendah di Indonesia,” kata Reno.

Reno juga menyampaikan bahwa sebelumnya pihaknya telah mencoba mengajukan permohonan kenaikan upah dari ongkir itu ke berbagai pihak. Namun, belum mendapat tanggapan.

Advertisement

Sementara itu, saat Solopos.com mencoba menyimulasikan ongkir melalui laman grab.com, yang diakses pada Rabu (1/5/2024), mendapati bahwa ongkir GrabBike untuk jarak sekitar 2,2 kilometer senilai Rp9.600 hingga Rp13.200.

Hal yang agak berbeda disampaikan oleh salah satu perempuan pengemudi Grab Elektrik, Grace Diyah. Ia menyampaikan terkait biaya sewa motor listrik yang dipakainya.

Grace menjelaskan bahwa biaya sewa per harinya mencapai Rp50.000. Dan itu dirasanya cukup memberatkan karena untuk menutup biaya tersebut harus dengan tujuh pesanan dengan biaya ongkir sekitar Rp7.000.

Advertisement

“Memang biaya perawatan ditanggung Grab kecuali kalau ban bocor. Tapi kalau dihitung dengan konvensional dengan bensin per hari Rp20.000 misalnya, sementara biaya sewa Rp50.000, ada perbedaan Rp30.000 sendiri,” jelas Grace saat dihubungi Solopos.com, Rabu (1/4/2024).

Selain itu, menurut Grace juga harus dikenai biaya tambahan jika harus isi ulang baterai di selter. Per baterai dikenakan biaya senilai Rp5.000. Sementara, untuk ketahanan satu baterai dengan keadaan baik dan terisi penuh lebih-kurang 60 kilometer perjalanan. Karena itu, ia berharap harga sewa menurun menjadi Rp40.000.

“Apalagi kalau musim libur mahasiswa atau keadaan lain yang membuat orderan sepi itu kan untuk dapat Rp50.000 lumayan susah,” kata dia.

Advertisement

Saat ditanya perihal ongkir, Grace menanggapi dengan sedikit pesimis. Menurut dia tidak bisa dilakukan perbandingan baik oleh aplikasi lain ataupun negara lainnya, karena jika ongkir dinaikkan, hal yang ditakutkan pelanggan akan beralih menggunakan ojol dengan aplikasi lainnya.

“Jadi sama aja. Kalau ongkir naik tapi gak ada pelanggan juga susah,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif