News
Selasa, 18 Juni 2013 - 03:58 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Kolega Tertembak, Wartawan Jambi Aksi Dini Hari

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi: unjuk rasa dengan menyulut lilin, Selasa (18/6/2013) dini hari, digelar wartawan Jambi setelah kolega mereka tertembak polisi saat meliput demonstrasi menolak kenaikan harga BBM sehari sebelumnya. (Google Images)

ilustrasi: unjuk rasa dengan menyulut lilin, Selasa (18/6/2013) dini hari, digelar wartawan Jambi setelah kolega mereka tertembak polisi saat meliput demonstrasi menolak kenaikan harga BBM sehari sebelumnya. (Google Images)

JAMBI — Belasan Wartawan Jambi, Selasa (18/6) dini hari, menggelar aksi unjuk rasa di Tugu Pers setempat guna mengecam tindak kekerasan dan brutalisme polisi. Wartawan-wartawan dari pelbagai media itu menyalakan puluhan lilin di sekitar Tugu Pers itu sebagai wujud solidaritas terhadap Anton, wartawan Trans7, yang tertembak polisi setempat.

Advertisement

Koordinator Aksi Wisman Wazir mengatakan aksi itu akan mereka lanjutkan pagi harinya di Mapolda Jambi. “Kami meminta agar polisi bertindak lebih profesional dan bertanggung jawab atas perbuatan, serta mengusut tuntas kasus penembakan wartawan di Jambi dan daerah lainnya di Indonesia,” katanya.

Dia berharap kasus kekerasan terhadap wartawan saat bertugas tidak lagi terjadi di manapun. “Kami meminta ini yang terakhir kalinya terjadi, jangan sampai kami merasa terancam atas kegiatan kami. Wartawan bukan teroris, kami hanya menjalankan tugas-tugas jurnalistik,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jambi Syaipul Bakhori bertekad melakukan investigasi terhadap insiden yang telah mencederai Anton saat meliput aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Senin (17/6/2013). “AJI mengutuk keras aksi penembakan ini, wartawan dalam bekerja dilindungi oleh undang-undang,” tegas Syaiful.

Advertisement

Terpisah, Eksekutif Produser Koordinator Liputan Daerah Trans 7, Pasaoran Simanjuntak, meminta agar Polda Jambi mengusut tuntas insiden tertembaknya wartawan Trans7 itu. Sejauh ini secara institusi, sambungnya, sudah ada pembicaraan dengan pihak Polda Jambi, meski demikian Pasaoran mengharapkan proses hukum terkait insiden ini tetap berlanjut.

Kapolda Jambi, Satriya Hadi Prasetya, mengklaim pihaknya telah meminta maaf langsung kepada Anton dan keluarga serta wartawan. Saat ini, masih kata Kapolda, polisi tersangka penembakan telah ditahan oleh Divisi Propam Polda Jambi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif