Jauh sebelumnya, Koplo sudah mempersiapkan materi dalam bentuk power point yang akan ditayangkan lewat layar maupun dalam bentuk fotokopian yang akan dibagikan kepada peserta.
Sebelum presentasi, Koplo menyuruh Gembus dan kawan-kawan untuk membagikan materi fotokopian. Namun karena pesertanya mbludak, fotokopian tersebut kurang. Dengan senang hati Koplo mengeluarkan selembar uang lima puluh ribuan dan menyuruh Gembus untuk memfotokopi materi secukupnya. Gembus pun ke luar untuk mengopi materi.
Ternyata biaya fotokopi cuma Rp12.000. Sebagian susuknya berupa koin limaratusan dan seribuan. Gembus pun kembali ke ruangan untuk menyerahkan materi dan uang kembalian.
Nah, peristiwa yang menghebohkan ini terjadi ketika Gembus menyerahkan uang susuk kepada Koplo. Karena Koplo sedang sibuk bicara sambil pegang mik, tanpa permisi Gembus memasukkan uang susuk tadi ke saku celana Koplo sebelah kiri. Tiba-tiba terdengar suara klinthing-klinthing-klinthing…! Uang receh keluar dari celana Koplo lalu ngglindhing dan bertebaran di lantai.
Spontan suasana serius di ruang kelas itu jadi ger-geran. Wajah Koplo langsung mak prempeng abang ireng. Ia tak bisa ngomong karena ketahuan kantong celananya bolong.
Mahattu Jalinka, TI MIPA UNS Solo