Soloraya
Senin, 17 Juni 2013 - 08:54 WIB

PKMS : Pemkot Segera Alihkan PKMS Silver Jadi Gold

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga menunjukkan kartu Pelayanan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) Gold. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Seorang warga menunjukkan kartu Pelayanan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) Gold. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO— Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera mengalihkan pemegang kartu Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) jenis silver menjadi gold.

Advertisement

Hal itu menyikapi rencana kebijakan pemerintah pusat dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dikhawatirkan meningkatkan jumlah keluarga miskin.

Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, memprediksi dampak kenaikan harga BBM bersubsidi bagi warga Solo dalam peningkatan jumlah warga miskin. Pihaknya bakal melakukan langkah cepat dalam hal pengelolaan PKMS.

“Harus ada perubahan mendasar, kemungkinan akan dijadikan gold semua atau menambah subsidi jenis silver,” ucapnya kepada wartawan di Loji Gandrung, Minggu (16/6/2013).

Advertisement

Rudy mengatakan pihaknya bakal mengkaji pemanfaatan program PKMS melalui pemeriksaan umum bagi pemegang kartu PKMS silver sebagai langkah awal dalam proses pengalihan tersebut. Apabila semua pemegang kartu butuh biaya besar untuk berobat, pihaknya bakal mengalihkan semua peserta PKMS silver menjadi gold. Selain itu, prioritas pengalihan ditujukan bagi pasien berpenyakit kronis.

“Ada delapan item dari hasil pemeriksaan umum untuk mengetahui kondisi pasien. Tapi kalau kondisinya semakin baik, mungkin tidak ada pengalihan atau penambahan,” terangnya.

PKMS silver dipegang oleh masyarakat umum di luar warga miskin dengan tanggungan APBD maksimal Rp2 juta untuk pasien berpenyakit kronis. Hingga kini terdapat 24.068 pemegang PKMS gold di mana seluruh biaya perawatan pasien ditanggung oleh APBD. Sementara, jumlah pemegang PKMS silver mencapai 230.640 jiwa dengan biaya tanggungan maksimal Rp2 juta. Sedangkan jumlah keluarga miskin hingga 2013 mencapai 160.000 jiwa.

Advertisement

“Kenaikan BBM bisa berimbas daya beli masyarakat melemah, saya khawatir tanggungan RP2 juta itu tidak cukup,” jelasnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengungkapkan wacana pengalihan PKMS silver menjadi gold telah lama diusulkan Walikota.  “Perlu dukungan anggaran ekstra untuk merealisasikan pengalihan tersebut. Terlepas dari dampak kenaikan BBM, harus tetap dilaksanakan demi kepentingan warga,” jelasnya.

Dia mengaku siap membuat rumusan PKMS nonklasifikasi dengan menyamaratakan akses layanan kesehatan gratis bagi warga Solo tanpa memandang tingkat ekonomi. Menurutnya, pihaknya tidak perlu melakukan pendataan ulang jika PKMS berlaku general. Namun, aturan baku penggunaan PKMS yang tidak bisa diubah harus tetap dilaksanakan, meliputi pemakaian obat formula, standardisasi konsultasi dokter dan rawat inap di kelas tiga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif