Umum
Minggu, 16 Juni 2013 - 19:56 WIB

PASAR Ir SOEKARNO : Pedagang Pasar Darurat Dulang Rupiah di CFD

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO–Pedagang Pasar Sukoharjo Kota yang berjualan di pasar darurat tak kehabisan akal kendati kondisi pasar sepi. Sebagian pedagang memilih menggelar lapak di gelaran car free day (CFD) untuk mendulang pundi-pundi rupiah.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu (16/6/2013), sekitar 20 pedagang sandal, pakaian dan mainan di pasar darurat berjualan di CFD. Mereka memanfaatkan momen sepekan sekali itu untuk mendongkrak omzet penjualan. Meski jam berjualan dibatasi pada pukul 06.00 WIB-09.00, hasil yang didapatkan para pedagang cukup lumayan.

Advertisement

Pedagang pakaian, Jefri Duski, 40, mengatakan ia berjualan di sekitar Jl Veteran, Sukoharjo sejak pekan kedua CFD digelar. Ia merasa berjualan di area bebas kendaraan bermotor ini cukup menguntungkan. Ia mengaku banyak pembeli mengeluh kurang nyaman berbelanja di pasar darurat. Di pinggir jalan, pengunjung lebih leluasa. Sembari berjalan-jalan, mereka dapat memilih pakaian yang digantung di rak besi kecil. Warna-warni pakaian yang dipajang Jefri ini sesekali menggoda pejalan kaki dan pesepeda yang menikmati udara pagi di Jl Veteran.

“Bagi saya di mana ada kesempatan akan saya coba. Namanya pedagang pasti mencari tempat yang ramai dan keuntungan,” jelasnya saat ditemui Solopos.com, Minggu.

Saat ramai, omzet penjualan kerudung dan pakaiannya pun meningkat. Ia di pasar darurat paling banter ia mendapatkan Rp100.000-Rp150.000/hari. Bahkan seringkali ia tidak mendapatkan sepeser pun. Sementara di CFD  penjualannya meningkat 20% bahkan lebih. Ia bisa mengantongi sekitar Rp800.000-Rp1 juta selama tiga jam berjualan.

Advertisement

Pedagang lain, Aisyah, 40, juga berpendapat senada. Ia merasa saat ini berjualan di CFD cukup menjanjikan daripada di pasar darurat yang sepi.  “Kalau di CFD bisa dapat Rp500.000. Di pasar darurat tidak menentu, paling ya Rp300.000,” jelasnya.

Pendatang dari Padang, Sumatra Barat ini memiliki harapan yang sama dengan mayoritas pedagang di pasar darurat. Ia berharap bangunan pasar Ir Soekarno cepat selesai. Ia enggan berlarut-larut mendiami lokasi pasar darurat. Pasalnya, saat hujan lokasi pasar darurat sering banjir dan bocor. Kendati dagangan laku, hasil yang didapatkan pedagang di pasar darurat kurang maksimal.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif