Otomotif
Minggu, 16 Juni 2013 - 06:32 WIB

MODIFIKASI MOTOR : Pesona Motor Mini Hias Alkid...

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa sepeda motor mini hasil modifikasi Wandoyo, 37, warga Kelurahan Pasar Kliwon, Solo. Sepeda motor hias tersebut disewakan kepada anak-anak pengunjung Alkid saban malam hari. (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)


Beberapa sepeda motor mini hasil modifikasi Wandoyo, 37, warga Kelurahan Pasar Kliwon, Solo. Sepeda motor hias tersebut disewakan kepada anak-anak pengunjung Alkid saban malam hari. (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

Saat senja menjelang, pesta rakyat dimulai di Alun-alun Kidul (Alkid) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Ratusan warga berbagai umur pun tumpah ruah di alun-alun itu.  Baik pedagang jagung bakar, nasi kucing hingga anak muda yang sekedar nongkrong.

Advertisement

“Bila hari tidak hujan tempat ini selalu ramai,” ungkap Wandoyo, 37, warga yang tinggal persis di Timur Benteng Alkid, saat ditemui Solopos.com belum lama ini.

Laki-laki ini turut andil memeriahkan Alkid saban malam. Tujuh sepeda motor matic modifikasi miliknya menjadi magnet bagi anak-anak saat gelap menjelang. Anak-anak tak bakal tahan dari pesona hiasan lampu warna-warni yang menyelimuti sepeda motor mini. Hanya dengan Rp10.000, anak-anak dapat mengendarai sepeda motor ini keliling Alkid.

Orangtua pun tidak usah khawatir, dimensi sepeda motor yang kecil membuat risiko cedera akibat terjatuh, dapat ditekan. Apalagi orangtua dapat turut mengendarai sepeda motor di jok bagian belakang.

Advertisement

“Anak usia sekolah dasar (SD) bisa mengendarai motor ini, apalagi didampingi orangtua. Supaya lebih aman, area jelajah sepeda motor di alun-alun,” imbuh dia.

Menurut Wandoyo, sepeda motor matic modifikasi miliknya adalah Sanex keluaran China tahun 2.000. Dia membeli tujuh sepeda motor tersebut dalam kondisi second dengan harga Rp800.000 hingga Rp1,5 juta. Saat kali pertama dibeli, kondisi kendaraan masih standar, belum mendapat sentuhan modifikasi. Di tangan Wandoyo sepeda motor itu dirombak habis.

Wujud asli Sanex hilang tidak berbekas. Mulai dari pemotongan bagian rangka body supaya ceper, seluruh bagian kulit dilepas, pengecatan ulang dan shockbreaker diganti. Untuk cat Wandoyo memilih kombinasi warna cerah dengan penambahan motif bunga. Sedangkan untuk shockbreaker dipilih komponen orisinil dari Yamaha Mio.

Advertisement

Komponen timing belt Mio juga dipakai dalam modifikasi sepeda motor Sanex miliknya. Guna memberikan kesan antik, Wandoyo memasang lampu sepeda kebo sebagai headlamp.

“Sementara untuk dudukan pir as starter saya pesankan di Pasar Triwindhu. Perombakan lain pada jok yang saya tipiskan dan pijakan kaki memakai pelat bordes,” urainya.

Tahap berikutnya memasang lampu hias warna-warni sesuai desain sepeda motor. Komposisi lampu harus seimbang dengan dimensi kendaraan supaya menarik perhatian. Tidak sampai di situ saja, Wandoyo mengganti tangki bensin menggunakan bahan pelat dengan kapasitas sekitar 1,5 liter.

“Satu liter bensin bisa untuk 45 menit,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif